REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Siswanto Rusdi, mengkritik pembela Muslim Uighur, Abdulhakim Idris, karena menuding Hamas sebagai teroris.
Menurut dia, Abdulhakim merupakan penggagas gerakan Center For Uyghur Studies (CUS) dan kini menjadi salah satu tokoh Islam yang menentang gerakan Hamas di Palestina.
"Lewat beberapa artikelnya, Abdulhakim memojokkan Hamas di Palestina. Rekam jejaknya sebagai pembela umat Muslim Uighur seakan luntur dengan gagasannya yang mediskreditkan Hamas," ujar Siswanto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/12/2023).
Menurut Siswanto, gagasan Abdulhakim tersebut amat sensitif di tengah masyarakat Indonesia yang sedang meluapkan dukungannya untuk kemerdekaan Palestina. Bahkan, kata dia, Pemerintah Indonesia juga kerap melayangkan dukungannya terhadap Palestina.
Karena itu, menurut dia, pemikiran Abdulhakim itu tidak semestinya digaungkan di tengah bergeloranya dukungan umat Islam Indonesia terhadap Palestina.
"Apa yang disampaikan oleh Pak Abdulhakim ini sangat sensitif dan kurang tepat di Indonesia, jadi sebaiknya hal-hal seperti ini diredam dulu untuk menghindari gejolak di masyarakat kita," ujar Siswanto.
Dia mengatakan, sepak terjang CUS yang digagas Abdulhakim sendiri juga berbasis di Amerika Serikat (AS) sehingga patut diduga didukung oleh Negeri Paman Sam. Sementara, dalam arah politiknya, hingga saat ini Washington masih berpihak kepada Israel.
"Ini sangat rentan, apalagi kita berada pada tahun politik jelang Pemilu 2024. Jangan sampai umat Islam terbelah dengan adanya pemikiran-pemikiran seperti ini," kata Siswanto.
Baca juga: Karen Amstrong Kisahkan Aksi Salahuddin Al-Ayyubi Kala Rebut Yerusalem dari Tentara Salib
Dia mengingatkan kepada umat Islam di Indonesia agar tidak sampai terpancing oleh agitas CUS. Selain itu, dia juga meminta kepada para tokoh Islam untuk berhati-hati terhadap permainan Abdulhakim.
"Tokoh-tokoh Islam yang saat ini sudah menjalin komunikasi dengan Abdulhakim Idris perlu mawas diri agar tidak terjebak dalam permainan mereka," kata Siswanto.
Dia juga mengimbau Pemerintah RI untuk proaktif mengawasi gerakan-gerakan yang diinisiasi Abdulhakim Idris terdebut guna menjaga stabilitas politik dan keamanan.
"Semoga ke depan, pemerintah Indonesia dapat mencekal masuknya Abdulhakim Idris ke Indonesia," ujar dia.