REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, menilai debat calon presiden dan calon wakil presiden resmi perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), akan berjalan kurang menarik. Menurutnya, hal itu bila hanya mendengar pemaparan visi dan misi setiap pasangan calon.
Harusnya, menurut Ujang, debat harus disesuaikan dengan defenisi aslinya yakni saling adu argumen dan komunikasi dua arah antar kandidat. Sehingga setiap kandidat ikut menggali lebih dalam visi misi yang ditawarkan kandidat lain.
“Debat itu ya debat. Harus komunikasi dua arah. Harus ada format berkomunikasi dengan lawan,” kata Ujang, kepada Republika.co.id, Selasa (12/12/2023).
Ujang memprediksi bila hanya pemaparan visi dan misi setiap calon, forum debar akan berjalan kurang menarik untuk ditonton. Karena pemaparan visi misi bisa dilakukan setiap paslon pada forum lain di tanpa harus difasilitasi KPU.
Agar debat perdana nanti berjalan menarik, Ujang berharap moderator debat yang nanti menjalankan tugas mampu menggali dan kritis terhadap visi misi setiap calon. Supaya publik dapat memahami secara mendalam apa saja program yang ditawarkan ketiga pasangan calon.
“Kuncinya di moderator. Nanti hidup atau tidaknya debat itu ada pada kecanggihan moderator untuk menggali tema-tema debat,” ujar Ujang.
Diketahui debat perdana Pilpres 2024 akan digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa malam WIB. Tema debatnya adalah pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Prabowo akan adu gagasan dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Pertarungan gagasan mereka akan disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun televisi nasional.