REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kelompok pemberontak Yaman Houthi mengatakan, mereka melakukan operasi militer terhadap kapal tanker Stinda dalam operasi terbarunya. Tindakan ini dilakukan untuk memprotes pengeboman Israel di Gaza.
"Kelompok ini menargetkan kapal tanker tersebut dengan roket setelah awak kapal menolak menanggapi semua peringatan," kata juru bicara militer Houthi Yehia Sareea dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi seperti dikutip dari laman Alarabiya, Selasa (12/12/2023).
Lebih lanjut dia bersumpah bahwa Houthi akan terus memblokir kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan Israel sampai Israel mengizinkan masuknya makanan dan bantuan medis ke Jalur Gaza.
Juru bicara Houthi mengaku bahwa pihaknya telah berhasil menghalangi jalur beberapa kapal dalam beberapa haru terakhir. Tindakan ini untuk mendukung Palestina. Kelompok Houthi terlibat dalam konflik Israel-Hamas dengan menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan menembakkan drone serta rudal ke arah Israel.
Pada Sabtu (9/12/2023), Houthi mengatakan, mereka akan menargetkan lapal yang menuju ke Israel, apapun kewarganegaraannya dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.
"Serangan terhadap kapal tanker Stinda terjadi sekitar 60il laut utara Selat Bab al-Mandab yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden sekitar pukul 21.00 waktu setempat," kata seorang pejabat kepada Reuters.
Pejabat Amerika Serikat kedua mengatakan, Stinda bisa bergerak di bawah kekuasaannya beberapa jam setelah serangan.
"Tidak ada kapal Amerika di sekitar pada saat serangan terjadi, namun (kapal) USS Mason menanggapi panggilan darurat M/T Strunda dan saat ini memberikan bantuan," kata Komando Pusat Militer Amerika yangengawasi pasukan Amerika di Timur Tengah dalam sebuah pernyataan yang diposting di platform media sosial X.
Militer AS dalam sebuah pernyataan mengatakan, serangan itu menimbulkan kebakaran dan kerusakan namun tak ada kotban jiwa.
Sementara itu, kapal tanker kimia tersebut berbendera Norwegia dan pemiliknya berasal dari Norwegia Mowinckel Chemical Tankers serta manajer Hansa Tankers belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar. Menurut data perusahaan kapal Kpler, Stinda telah memuat minyak nabati dan biofuel di Malaysia dan menuju Venesia, Italia. Namun, belum jelas apakah Stinda mempunyai hubungan dengan Israel.
Sebelumnya, Perusahaan intelijen swasta Ambrey dan Dryad Global, Selasa (12/12/2023) mengatakan bahwa sebuah kapal di lepas pantai Yaman di Laut Merah telah diserang. Serangan terhadap kapal tersebut terjadi ketika meningkatnya ancaman dari kelompok pemberontak Houthi Yaman terhadap pelayaran komersial di wilayah tersebut terkait perang Israel-Hamas yang tengah terjadi di Jalur Gaza.
"Serangan itu terjadi di dekat Selat Bab el-Mandeb yang memisahkan Afrika Timur dan Semenanjung Arab," kata Ambrey dan Dryad Global seperti dikutip dari laman The Washington Post, Selasa.
Ambrey dan Dryad Global mengidentifikasi kapal yang diserang tersebut sebagai Strinda, sebuah kapal yang dimiliki dan dioperasikan oleh Norwegia. Ambrey dan Dryad Global menyatakan bahwa kapal tersebut memiliki penjaga bersenjata di dalamnya saat melewati selat tersebut.