Selasa 12 Dec 2023 22:48 WIB

Kronologi Satu Keluarga Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Malang

Anak korban keluar rumah berteriak minta tolong mengetahui keluarganya bunuh diri.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Karta Raharja Ucu
Jajaran Polres Malang melakukan olah TKP pada kasus kematian satu keluarga yang diduga melakukan bunuh diri di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023).
Foto: Dok.Humas Polres Malang
Jajaran Polres Malang melakukan olah TKP pada kasus kematian satu keluarga yang diduga melakukan bunuh diri di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satu keluarga di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat bunuh diri, Selasa (12/12/2023). Tiga dari empat anggota keluarga ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri, yakni atas ayah bernama Wahaf Efendi (43 tahun), ibu bernama Sulikhah (40) dan satu anak perempuan berinisial ARE, (12 tahun).

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, menjelaskan, kronologi peristiwa ini bermula saat anak Wahaf, yaitu AKE (12 tahun) keluar dari rumahnya dan berteriak minta tolong sekitar pukul 08.00 WIB. Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut langsung mendatangi rumah Wahaf. "Lalu membuka salah satu kamar," jelas Gandha.

Setelah membuka salah satu kamar, warga menemukan tiga orang yang terdiri atas ayah, ibu, dan saudara kembar dari AKE, yakni ARE. Wahaf Efendi selaku ayah AKE ditemukan tengah sekarat akibat sayatan di pergelangan tangan kirinya. Wahaf ditemukan tergeletak di lantai kamar dengan bersimbah darah.

Selain itu, warga juga menemukan istri Wahaf, yaitu Sulikhah, dan satu orang putrinya, ARE, dalam kondisi meninggal dunia. Kedua jenazah ditemukan dalam kondisi tidur telentang di kasur. Mereka ditemukan dalam keadaan mulut mengeluarkan busa dan bau menyengat.

Mengetahui Wahaf masih hidup, warga pun langsung membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun guru SD tersebut tidak berhasil diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.50 WIB. Wahaf diketahui memiliki satu luka sayatan besar di tangan kiri dan sayatan kecil di tangan kanan.

Untuk saat ini, kepolisian belum dapat mengungkapkan motif bunuh diri tersebut. Pihaknya masih tengah berusaha untuk mendalami kejadian ini.

"Mohon doanya. Ini menjadi masih kita dalami terkait motif," kata dia menambahkan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement