REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Polisi kembali mengimbau agar para wisatawan di destinasi wisata pantai tidak mandi di laut. Hal tersebut dilakukan agar menghindarkan wisatawan dari kecelakaan laut (laka laut).
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, banyak wisatawan yang mengujungi pantai di Bantul seperti Parangtritis, Parangkusumo, Samas, Goa Cemara, Kuwaru dan Baru.
“Kami sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar,” kata Jeffry, Selasa (12/12/2023).
Kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan. Berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai.
Ia membenarkan para wisatawan kerap tergoda. Awalnya hanya bermain di tepi pantai. Tak selang lama mulai bergeser ke sisi tengah.
Tanpa disadari, arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut. Apabila tak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.
“Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” paparnya.
Data yang dimiliki Polres Bantul, telah terjadi laka laut yang menimpa tiga pelajar yang tengah berwisata di Pantai Parangtritis pada Kamis (7/12/2023) pagi. Dua korban berhasil diselamatkan, sementara satu orang masih dalam pencarian.
Jeffry menjelaskan, ketiga korban merupakan pelajar dari salah satu MTs di wilayah Surakarta Jawa Tengah.
Ketiganya yakni Muhammad Faizal Anwar, 14; Aditia Sofyan Ansori, 14; dan Muhammad Adi Dwi Irawan, 14.
Aditia Sofyan Ansori dan Muhammad Adi Dwi Irawan berhasil diselamatkan oleh tim SAR.
Sementara Muhammad Faizal Anwar hilang terseret ombak Pantai Parangtritis dan baru ditemukan oleh tim SAR Gabungan pada Senin (11/12/2023) dalam kondisi tak bernyawa.
"Korban ditemukan terapung di kawasan Pantai Cemara Sewu, sekitar pukul 13.30 WIB," tutur Jeffry.