REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danone Indonesia bersama LazisNU menggandeng TNI Angkatan Laut (AL) mendistribusikan bantuan berupa air mineral ke Jalur Gaza, Palestna. Bantuan dalam bentuk air mineral Aqua sebanyak puluhan ribu botol itu diserahkan langsung kepada TNI AL di Kapal Rumah Sakit dr Radjiman Wedyodiningrat-992 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Government Relations Director Danone Indonesia, Rachmat Hidayat menjelaskan, pihaknya mendukung penuh sikap yang diambil pemerintah Indonesia atas tragedi kemanusiaan di Palestina. "Bantuan ini adalah bentuk dukungan dan keprihatinan kami atas peristiwa yang sedang terjadi saat ini di Palestina," kata Rachmat saat penyerahan bantuan kepada TNI AL di Tanjung Priok, Selasa (12/12/2023).

Menyambut baik kedatangan delegasi Danone Indonesia bersama LazisNU, Wakil Aspotmar KSAL Laksamana Pertama (Laksma) Deny Septiana mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat Indonesia atas bantuan yang diberikan kepada rakyat Palestina.

"Kami mewakili TNI AL mengucapkan banyak terima kasih kepada Danone dan masyarakat Indonesia untuk warga Palestina. Dengan tangan terbuka, kami menerima semua bantuan yang ada," kata Deny.

Manajer Pendistribusian dan Pemberdayaan LazisNU, Dewi Rochmawati berharap, bantuan air mineral bisa sampai dalam kondisi baik ke Palestina. "Harapannya tentu saja semua yang sudah kami upayakan ini bisa tersampaikan kepada para penerima manfaat di Palestina," ucap Dewi.

Sebelumnya, Danone Indonesia memberikan donasi yang langsung diserahkan ke Kedutaan Besar Palestina di Jakarta senilai Rp 630 juta. Danone Indonesia total telah menyumbangkan donasi Rp 3,13 miliar, yang disalurkan melalui LazisNU sebesar Rp 1 miliar, LazisMU sebesar Rp 1 miliar, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Rp 500 juta.

Adapun Kapal Rumah Sakit dr Radjiman Wedyodiningrat-992 rencananya diberangkatkan ke Jalur Gaza untuk bisa merawat rakyat Palestina yang dalam kondisi memprihatinkan akibat dibombardir militer Zionis Israel. Namun, TNI AL belum bisa bergerak karena masih menunggu otoritas pemerintah Mesir.

Ikuti Whatsapp Channel Republika