Rabu 13 Dec 2023 09:50 WIB

Musim Hujan, Personel Penanganan Bencana di Purwakarta Disiagakan 24 Jam

Pada November terjadi bencana di 13 kecamatan wilayah Kabupaten Purwakarta.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Peralatan pendukung penanggulangan bencana.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
(ILUSTRASI) Peralatan pendukung penanggulangan bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, Jawa Barat, mewaspadai potensi terjadinya bencana selama musim hujan. Untuk itu, pemkab menyiagakan personel penanganan bencana.

Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Norman Nugraha mengatakan, personel yang disiagakan, antara lain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran. Personel ini disiagakan beserta peralatan penyelamatan. “Selama musim hujan, kami menyiagakan personel yang siap diturunkan selama 24 jam,” kata dia di Purwakarta, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, Norman mengatakan, bencana sering kali terjadi pada musim hujan. Karenanya, kata dia, ada personel yang disiagakan mengantisipasi kejadian bencana. Masyarakat pun diharapkan waspada dan siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

Diharapkan dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan ini risiko bencana bisa diminimalkan. “Kami juga meminta seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak. Namun, hal terpenting adalah upaya bersama untuk dapat meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut,” kata Norman.

Sementara pada November 2023, berdasarkan data BPBD Kabupaten Purwakarta, dilaporkan terjadi 37 kejadian bencana, yang tersebar di 13 kecamatan. Perinciannya, satu kejadian puting beliung, lima kejadian longsor, enam kejadian kekeringan, dan 25 kejadian bencana lainnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purwakarta Heryadi Erlan mengatakan, kejadian bencana pada November itu dilaporkan, antara lain di wilayah Kecamatan Sukasari, Plered, Sukatani, Darangdan, Pondoksalam, Pasawahan, dan Kecamatan Purwakarta.

Selain itu, di wilayah Kecamatan Babakancikao, Bungursari, Kiarapedes, Bojong, Wanayasa, dan di wilayah Kecamatan Cibatu. Bencana ini dilaporkan mengakibatkan kerusakan rumah warga, tempat ibadah, tembok penahan tanah, dan menyebabkan beberapa titik jalan ambles.

Kejadian bencana itu dilaporkan berdampak terhadap sekitar 96 jiwa. Dikabarkan ada tiga orang yang terluka dan satu keluarga sempat mengungsi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement