Rabu 13 Dec 2023 12:27 WIB

Tokoh-tokoh Muslim Teladan dalam Berdebat 

Para ulama Nusantara juga memiliki kemampuan tinggi ketika berdebat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Tokoh-tokoh Muslim Teladan dalam Berdebat. Foto:   Ulama (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Tokoh-tokoh Muslim Teladan dalam Berdebat. Foto: Ulama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Islam memiliki segudang tokoh yang dapat menjadi teladan dalam berdebat. Mereka cerdas dalam menyampaikan argumentasi-argumentasi bersandar pada Alquran dan hadits, dengan gaya bahasa yang santun dan mudah dimengerti. Siapa saja mereka?

1)Para sahabat nabi 

Baca Juga

Dalam berbagai literatur sejarah banyak mengungkap bagaimana para sahabat nabi Muhammad SAW berhasil membungkam lawan debatnya dengan argumentasi-argumentasi yang cerdas. Sebut saja seperti Ja'far bin Abu Thalib yang jadi juru bicara ketika berdebat terbuka di hadapan raja Najasyi. Ia mengungkapkan kebenaran-kebenaran ajaran Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW dengan memaparkan gambal tentang sosok nabi Isa dan Sayyidah Maryam. Selain itu ada juga Ali bin Abi Thalib, pemuda yang tangguh dan cerdas. Banyak orang-orang datang bertanya padanya, dan diantaranya pula ada yang bermaksud untuk menyanggah tentang ajaran Islam. Tetapi Ali mampu memaparkan argumentasi yang membaut takluk lawan debatnya. Karena itu pula, Rasulullah menjulukinya kuncinya ilmu. 

2)Para Ulama empat mazhab

Para ulama empat mazhab sudah tidak diragukan lagi kapasitasnya dalam berdebat. Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hanafi, dan Imam Hambali selalu berhasil menyampaikan hujahnya dan memenangi perdebatan. Meski begitu, bagi Imam Syafi'i ada manusia yang sulit dikalahkan ketika berdebat, yaitu orang bodoh yang pembicaraannya tidak pernah nyambung. 

قال الإمام الشافعي: مَا جَادَلْتُ عَالِمًا إِلَّا غَلَبْتُهُ وَلَا جَادَلْتُ جَاهِلًا إِلَّا غَلَبَنِي

Artinya, “Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.”

Ucapan Imam Syafi’i ini dikutip dari Mafahim Yajibu an Tushahhah karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Surabaya, Haiatus Shafwah Al-Malikiyyah, tanpa catatan tahun, halaman 340. Kutipan ini diangkat oleh Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki ketika membahas masalah maulid di tengah segelintir orang yang ngotot membid’ahkan peringatan maulid karena gagal paham. Gagal paham macam ini yang membuat diskusi sering kali tidak sambung. Satu bicara apa. Siapa bicara apa. Gagal paham ini tidak jarang membuat lelah teman diskusi. 

3)Para Ulama Nusantara

Para ulama Nusantara juga memiliki kemampuan tinggi ketika berdebat. Sebut saja beberapa nama seperti muasis Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah, KH. Faqih Maskumambang dan lainnya. Lalu ada juga sosok seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka yang banyak merangkum argumentasi-argumentasi yang ditujukan padanya melalui buku-bukunya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement