Rabu 13 Dec 2023 13:07 WIB

Presiden Korsel Memulai Kunjungan Kenegaraan ke Belanda

Ini merupakan kunjungan pertama presiden Korsel sejak kedua negara menjalin hubungan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol meletakkan karangan bunga di monumen nasional Belanda di Amsterdam.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol meletakkan karangan bunga di monumen nasional Belanda di Amsterdam.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol meletakkan karangan bunga di monumen nasional Belanda di Amsterdam. Ia melakukan tur ke markas besar perusahaan teknologi ASML pada awal kunjungan dua hari yang berfokus pada kerja sama semikonduktor.

Dalam kunjungan kenegaraan ini Yoon bertemu dengan Raja Willem-Alexander dan akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Ini merupakan kunjungan pertama presiden Korsel sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada 1961.

Baca Juga

Penasihat keamanan Yoon, Kim Tae-hyo mengatakan presiden Korsel dan Rutte akan mengumumkan pernyataan bersama untuk meresmikan "aliansi chip" antara kedua negara. Kim menambahkan, dengan aliansi tersebut dua pemain utama di pasar semikonduktor global ini akan bersama-sama merespons krisis dalam rantai pasokan chip.

Yoon didampingi delegasi dari produsen chip komputer utama negaranya, Samsung dan SK Hynix. Keduanya adalah pelanggan utama ASML dan Korsel pasar terbesar kedua ASML berdasarkan penjualan setelah Taiwan.

Dalam pertemuan di kantor pusat ASML, Samsung menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan Belanda tersebut untuk bersama-sama menginvestasikan sekitar 1 triliun won atau 762 juta dolar AS untuk membangun fasilitas penelitian Korea.

Secara terpisah, ASML dan SK Hynix menandatangani perjanjian untuk berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi dalam pembuatan chip.

Kantor kepresidenan Korsel mengatakan ASML sudah membangun jalur perakitan baru di Korea Selatan dengan investasi sebesar 181 juta dolar AS.

Lembaga penelitian Belanda dan Korsel termasuk Universitas Teknik Eindhoven dan Institut Korea untuk Kemajuan Teknologi menandatangani perjanjian tentang pertukaran akademis, bersama dengan menteri perdagangan dari kedua negara.

Korsel dan Belanda menandatangani perjanjian kemitraan strategis di Seoul pada tahun 2022, yang mengakui kepentingan bersama mereka sebagai negara perdagangan "menengah" yang berkomitmen pada aturan hukum internasional.

Perjanjian tersebut menyebutkan kedua negara akan mencari cara untuk berkoordinasi antara pemerintah dan sektor swasta "dan untuk bersama-sama melindungi dan mempromosikan teknologi penting dan teknologi baru, termasuk di bidang semikonduktor".

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement