Rabu 13 Dec 2023 13:59 WIB

Menlu Rusia dan Iran Bertemu, Ini yang Dibahas

Perhatian khusus diberikan pada situasi terkini di zona konflik Palestina-Israel.

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian
Foto: EPA-EFE/WAEL HAMZEH
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian bertemu dan menyatakan keprihatinan mereka atas berlanjutnya eskalasi konflik Palestina-Israel dan memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

"Perhatian khusus diberikan pada situasi terkini di zona konflik Palestina-Israel. (Kedua belah pihak) menyatakan keprihatinan bersama atas eskalasi yang terus berlanjut dan situasi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza. (Mereka) menekankan pentingnya gencatan senjata segera dan memberikan bantuan darurat kepada penduduk sipil yang terkena dampak serta melibatkan otoritas PBB untuk mencapai tujuan ini," kata Kementerian Luar Negeri Rusia setelah percakapan telepon yang diadakan sejak Senin (11/12/2023) atas prakarsa pihak Iran.

Baca Juga

Badan kebijakan luar negeri Rusia menginformasikan bahwa kedua diplomat tertinggi telah membahas secara rinci isu-isu terkait kerja sama bilateral berdasarkan hasil pembicaraan yang diperluas antara presiden kedua negara yang diadakan di Moskow pada tanggal 7 Desember. 

"Disepakati untuk mempercepat pekerjaan dalam menyelesaikan perjanjian transnasional 'besar' baru yang sedang dalam tahap akhir," kata Kementerian Luar Negeri di Moskow

Ketegangan kembali memanas di Timur Tengah pada tanggal 7 Oktober ketika para militan dari kelompok radikal Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Hamas menggambarkan serangannya sebagai respon terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem. 

Sebagai tanggapan, Israel telah mengumumkan keadaan siap perang; mengumumkan blokade total Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang Palestina. Israel memulai melakukan serangan udara di daerah kantong tersebut dan beberapa bagian Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat. Hingga kini lebih 18.000 warga sipil Gaza syahid akibat serangan Israel itu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement