Rabu 13 Dec 2023 15:48 WIB

Pemprov Jabar dan Inggris Buka Banyak Potensi Kerja Sama

Pemprov Jabar masih punya beberapa potensi kerja sama yang sedang digagas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan. (ilustrasi).
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah provinsi (Pemprov) dan Inggris membuka banyak peluang potensi kerja sama. Hal ini dilakukan untuk berkolaborasi memperkokoh perekonomian.

Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan, kehadiran Kepala Ekonom Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Luar Negeri Inggris (FCDO) Adnan Khan adalah untuk menindaklanjuti dan mengembangkan kerja sama yang telah terjalin.

 

Sebelumnya telah dilakukan kerja sama yakni dengan The University of Nottingham terkait penurunan emisi karbon, City of Glasgow College mengenai pelatihan kemaritiman pada 20 siswa SMK Kemaritiman dan pertukaran budaya berupa Pojok Sunda dan English for Ulama di London.

 

"(Profesor Adnan Khan) Mewakili British Embassy menindaklanjuti kerja sama yang sudah dibahas sebelumnya. Ada progres, dengan Universitas Nottingham sudah, tapi akan dibuat lebih detail berupa workplan. Tindaklanjutnya April (2024) Nottingham akan datang kesini, membahas lebih implementatif," ujar Iendra sebelum kuliah umum De-Bottlenecking Governance, Equalizing Regional Growth and Digitalization: A Multifaceted Approach to Inclusive Development di Gedung Sate, Rabu (13/12/2023).

 

Setelah itu, kata Iendra, Pemprov Jabar dan Inggris juga membuka sejumlah potensi kerjasama yang tengah dirancang. Yakni peningkatan kapasitas ASN, berkolaborasi bersama King's College London, penambahan sister province dengan East Midlands dan Greater Manchester.

 

Ke depan, kata dia, Pemprov Jabar masih punya beberapa potensi kerja sama yang sedang digagas. King's College terkait capacity building. "Ini khusus untuk ASN, meningkatkan birokrasi, pelayanan publik. Kemudian dengan sister province, potensinya dengan East Midlands. Kedua dengan Manchester Greater. Dua kota itu kita gagas untuk sister province," katanya.

 

Selain itu, kata Iendra, penguatan usaha BUMD Migas Utama Jabar (MUJ) mengenai kerja sama mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Saat ini, tengah dispesifikasikan kerjasamanya. Serta akselerasi pengembangan Kawasan Rebana, Cekungan Bandung juga Patimban.

 

Jadi, kata dia, secara keseluruhan kerja sama digagas sejak lama dan sudah terus berprogres. Selain itu, ada rencana ke depan akan lebih besar lagi dengan British Embassy. Satu sudah dari London, melakukan kajian masterplan Patimban. 

 

Kedua, kata dia, tujuan mereka kesini, selain pengembangan capacity building juga investment. "Mereka appreciate dengan capacity building kita tapi perlu didorong dengan investasi. Salah satunya kita arahkan ke kawasan Rebana," paparnya.

 

Iendra memastikan, Pemprov selalu terbuka dengan negara manapun dalam penjajakan kerja sama untuk mengakselerasi pembangunan di Jawa Barat. "Tentunya kita provinsi yang terbuka dengan semua negara," katanya.

 

Sementara menurut Profesor Adnan Khan, dipilihnya Jawa Barat dalam kolaborasi ini tidak lain karena memiliki beragam potensi. Adnan berharap, melalui upaya kerja sama yang dilakukan dapat memberikan dampak positif, salah satunya mengintervensi emisi karbon.

 

"Kami sangat senang datang kesini (Bandung), kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Satu dari sekian program adalah mengakselerasi mengenai perumahan iklim," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement