REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengamat politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari menilai pelaksanaan debat capres-cawapres Pemilu 2024 menjadi kunci bagi para pemilih yang saat ini masih ragu-ragu (swing voters) untuk menentukan pilihan.
Di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, Wawan Sobari mengatakan debat capres-cawapres bisa menjadi kunci bagi para pasangan calon peserta Pilpres 2024 untuk meyakinkan para pemilih yang belum menentukan pilihan. "Bagaimana meyakinkan masyarakat yang masih ragu? Menurut saya, debat ini salah satunya," kata Wawan.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei salah satu media massa di Indonesia, sebanyak 28,7 persen masyarakat tercatat belum menentukan pilihan pada Pilpres 2024.
Dalam survei tersebut, pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan perolehan swing voters terbanyak, yakni sebesar 39,3 persen.
Kemudian, diikuti pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 16,7 persen dan pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD sejumlah 15,3 persen.
Survei yang dilakukan pada periode 29 November hingga 4 Desember 2023 itu dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.364 responden. Survei tersebut dipilih secara acak pada 38 provinsi dengan margin of error kurang lebih 2,65 persen.
Menurut Wawan, debat capres-cawapres merupakan satu-satunya metode kampanye efektif bagi masyarakat yang belum menentukan pilihan untuk bisa mengetahui kualitas dari para calon pemimpin Indonesia.
Dengan pelaksanaan debat capres-cawapres Pemilu 2024, yang masih menyisakan empat pertemuan tersebut, masih bisa mengubah elektabilitas masing-masing pasangan.
"Debat ini masih ada empat kali. Menurut saya, (elektabilitas) akan berubah, karena kita lihat semakin meningkat angka yang ragu, yakni mencapai 28 persen. Itu bukti bahwa publik mengalami kebimbangan," jelas Wawan.
Dalam debat pertama capres Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa malam (12/12), Wawan menilai masih banyak gagasan yang bersifat normatif disampaikan oleh para capres. Namun demikian, dia menilai ada dua posisi yang mencolok dalam perdebatan tersebut.
"Pak Prabowo cenderung melanjutkan, tidak ada yang lain; sementara Pak Anies jelas bertolak belakang; sementara Pak Ganjar lebih berada di tengah," jelasnya.
Namun, lanjut Wawan, tiga capres dalam debat perdana tersebut memiliki satu pandangan yang sama terkait pemberantasan korupsi. Komitmen-komitmen untuk memberantas korupsi tersebut perlu didengar oleh publik.
"Menurut saya, komitmen-komitmen seperti itu yang penting, yang menentukan arah pemerintahan itu bukan sekadar visi dan misi, tetapi tentang kepemimpinan, kekuatan sebagai pemimpin, tentunya dari sisi gaya dan cara mengambil keputusan," katanya.
KPU menyelenggarakan debat pertama capres-cawapres Pilpres 2024 di Jakarta, Selasa malam (12/12), dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Debat diikuti tiga pasangan capres-cawapres yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Rangkaian debat akan dilanjutkan pada 22 Desember 2023, 7 Januari 2024, 21 Januari 2024, dan 4 Februari 2024.