REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI--Ketua Teacher Learning Center (TLC) Sulawesi Tenggara, Ruslan mengatakan kemitraan dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dalam program TLC berangkat dari keinginan Pemprov Sultra menjadikan wilayah ini cerdas masyarakatnya. Maka dari itu kemitraan sudah berjalan sejak 2021 lalu.
Ruslan mengungkapkan TLC membantu para guru menjalankan Kurikulum Merdeka melalui pelatihan-pelatihan kepada guru terpilih untuk dijadikan master teacher. Nantinya mereka diharapkan dapat menularkan kepada guru-guru lain di Sultra. Ruslan mengatakan sejak 2021, TLC melahirkan 35 master teacher dan 12 pengelola dan sekitar 2.500 guru telah menerima manfaat TLC.
"Pelatihan ini terjangkau dari segi jarak dan biaya. TLC Sultra akan meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru," ujar Ruslan dalam seminar TKC Sulawesi Tenggara, di SMAN 1 Kendari, Rabu (13/12/2023).
Ruslan menambahkan TLC Sultra ke depannya akan mempercepat kebutuhan kurikulum merdeka. TLC Sultra juga akan membuka diri menjalin kemitraan dengan sekolah lebih banyak lagi karena saat ini baru delapan sekolah. Disamping itu akan kembali membuka master teacher 2024.
Kepala sekolah SMAN 5 Kendari yang juga salah satu mitra TLC, Sofyan Masulili menceritakan awal mula menjadi mitra TLC. Ia mengaku saat itu para guru kesulitan menjalankan kurikulum merdeka. Sofyan kemudian mendapatkan informasi dari rekan-rekannya tentang TLC.
Sebelum memutuskan bermitra dengan TLC, lanjut Sofyan, dirinya mempelajari terlebih dahulu. Dan ia pun tertarik bergabung karena sesuai kebutuhan yakni meningkatkan kompetensi guru dalam menjalankan kurikulum merdeka.
"Dan TLC bagus mengimplikasikan kurikulum merdeka," katanya.
Sofyan mengeklaim setelah ikut TLC ada kemajuan dari segi kualitas SDM guru di sekolahnya. Sofyan pun menginginkan SMAN 5 dapat meningkatkan standar kompetensi yakni bersaing di tingkat nasional.