REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengabarkan capaian menggembirakan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di tahun 2023. Ini ditandai tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara hingga 11,5 juta.
“Kenaikan jumlah wisatawan mancanegara telah sangat signifikan yaitu 2023 ini kita tembus 2 digit untuk pertama kalinya ke angka sekitar 11 juta sampai 11,5 juta, tahun depan kita harapkan lebih meningkat,” kata Sandi dalam webinar tiket.com Tourism Indusrty Roadmap in 2024-2029 Challenges and Potential of Sustainable of tourism yang diikuti di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Dari kenaikan jumlah wisatawan tersebut, Sandi menambahkan Bank Indonesia telah mencatatkan bahwa pariwisata telah menyumbang lebih dari 7 miliar dolar AS (Rp 109,5 triliun) di tahun 2022 dan per Oktober 2023 telah tembus di angka 2 digit. Lebih dari 23 juta lapangan kerja juga telah diciptakan dari peningkatan ini.
Indonesia juga berhasil melewati tantangan kondisi global di 2023 di mana ada perubahan kebiasaan turis terkait dengan situasi geopolitik global, Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA) dan penurunan daya beli masyarakat karena tingginya suku bunga.
“Untuk ekonomi kreatif tentunya masalah pelatihan, pemasaran, dan pendanaan atau permodalan menjadi tantangan sekaligus juga peluang untuk kita termasuk juga keterampilan dan pengetahuan SDM,” tambah Sandi terkait tantangan yang dihadapi sektor pariwisata ke depannya.
Sementara untuk tren pariwisata di 2023 juga, kata Sandi, akan semakin menarik karena sudah mengandalkan pengalaman yang tidak terbatas dan meningkatnya bisnis dan plesir yang juga semakin produktif. Wisatawan yang datang juga tidak hanya sekadar jalan-jalan namun belajar yang menjadikan meningkatnya pariwisata experience based journey (pengalaman berdasarkan perjalanan).
Tidak hanya itu, health tourism atau perjalanan kesehatan juga meningkat akhir-akhir ini, apalagi jamu sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO sehingga pelancong mencari kegiatan berwisata yang memadukan wisata berkelanjutan sekaligus menjaga lingkungan.
Sedangkan tren ekonomi kreatif di sektor audio visual juga akan semakin bervariasi seperti konser-konser musik yang menjadi daya tarik wisatawan.
“Transformasi dari hiburan jadi profesi, dan jangan lupa musik seperti Coldplay konser yang menghebohkan dunia sehingga kita melihat bahwa konser musik akan jalan terus, perizinan insya Allah mulus dan kita tidak akan melihat ekonomi kreatif tergerus,” ucap Sandi.
Dalam mendukung destinasi pariwisata yang berkelanjutan, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan platform jasa perjalanan daring untuk ikut mengimplementasikannya. Salah satunya dengan menganugerahkan desa wisata, sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) pada penginapan dan green tourism, termasuk di sektor ekonomi sirkular dan waste management.
Menteri Sandi juga mendorong masyarakat untuk semakin paham dengan pariwisata berkelanjutan, pelestarian dan pengembangan budaya setempat juga adat istiadat. Tentunya juga perlu dukungan pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur dan teknologi yang dapat membantu bangkitnya pariwisata dan ekonomi masyarakat di destinasi wisata.