Kamis 14 Dec 2023 05:39 WIB

Seorang Muslimah Bunuh Satu Tentara Yahudi yang Sedang Melakukan Aksi Pengintaian

Sekelompok pasukan Yahudi pernah dibuat kalang kabut oleh seorang wanita.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Seorang Muslimah Bunuh Satu Tentara Yahudi yang Sedang Melakukan Aksi Pengintaian. Foto:  Mata-mata (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Seorang Muslimah Bunuh Satu Tentara Yahudi yang Sedang Melakukan Aksi Pengintaian. Foto: Mata-mata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sekelompok pasukan Yahudi pernah dibuat kalang kabut oleh seorang wanita. Ini terjadi pada pada masa nabi Muhammad SAW. Misi pengintaian yang dilakukan kelompok intelijen Yahudi gagal total. Bahkan satu orang intelijen Yahudi tewas mengenaskan. 

Ialah Shafiyah binti Abdul Muthalib yang menjadi penyebab kegagalan intelijen Yahudi dalam menjalankan misinya. Shafiyah adalah putri dari Abdul Muthalib bin Hasyim. Ibunya adalah Halah binti Wahab atau saudari kandung Aminah binti Wahab. Oleh karena itu Shafiyah binti Abdul Muthalib adalah bibi baginda nabi Muhammad SAW. Ketika perang Khandaq meletus, Shafiyah binti Abdul Muthalib berperan besar dalam menyelamatkan umat Muslim terutama golongan wanita dan anak-anak. 

Baca Juga

Saat perang Khandaq terjadi, Nabi Muhammad SAW menempatkan kaum wanita dan anak-anak di sebuah benteng milik keluarga Hasan bin Tsabit. Sedangkan semua laki-laki turun ke medan perang di pinggiran parit (Khandaq), terkecuali Hasan bin Tsabit yang mendapat tugas menjaga benteng membersamai kaum wanita dan anak-anak. 

Saat malam gelap, sekelompok pasukan senyap Yahudi melancarkan misinya menuju benteng tempat berkumpulnya para wanita Muslim dan anak-anak. Di tugaskanlah seorang diantara mereka yang memiliki keahlian intelijen untuk melakukan pengintaian, masuk ke dalam benteng, memastikan apakah benteng itu dapat dimasuki dengan aman dan tidak dijaga oleh pasukan Muslim yang kuat. Sementara pasukan senyap Yahudi yang lainnya mengambil posisi di luar benteng. Sehingga bila situasinya telah dipastikan memungkinkan untuk menyerang, pasukan senyap Yahudi itu bisa dengan mudah memasukinya dan menawan para perempuan dan anak-anak.