REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatat total asset under custody (AUC) hampir mencapai Rp83 triliun per November 2023 atau meningkat 75 kali sejak mulai beroperasi. Selain itu, BSI juga telah mengadministrasikan penerbitan sukuk senilai total Rp 4,1 triliun. Hal ini sebagai bentuk nyata komitmen BSI untuk memperdalam dan memperkuat pasar modal syariah di Indonesia.
Tidak hanya itu, BSI juga menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan terbaik kepada para stakeholder dengan memberikan apresiasi kepada investor dan klien yang telah berkontribusi secara aktif terhadap pertumbuhan bisnis treasury & capital market melalui kegiatan Investor and Client Appreciation.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib dalam kegiatan Investor and Client Appreciation bertema 'Growing Together Toward 2024' yang digelar di kantor pusat BSI, The Tower, Jakarta, Rabu (13/12/2023), dan dihadiri oleh sejumlah stakeholders dari lembaga negara, manajer investasi, asuransi, sekuritas, dan dana pensiun.
Adib menyebutkan bahwa BSI berhasil membukukan kinerja solid pada Q3-2023 dengan mempertahankan momentum pertumbuhan total asset menjadi sebesar Rp319,8 triliun (tumbuh 14,2 persen yoy) dan mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,2 triliun atau tumbuh 31,1 persen (yoy) yang salah satu nya didorong oleh peningkatan Fee Based income Treasury yang hingga September 2023 tumbuh signifikan sebesar 93,2 persen (yoy).
“Pertumbuhan laba ini merupakan salah satu yang tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia. Tentunya hal ini ditunjang dengan penyediaan produk dan layanan syariah yang terus disesuaikan dengan kebutuhan investor dan klien kami. Oleh karena itu, kami berinisiatif menggelar kegiatan apresiasi kepada para investor dan klien kami yang senantiasa setia menggunakan layanan capital market dan treasury BSI,” kata Adib, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/12/2023).
Saat ini, BSI merupakan satu-satunya bank umum syariah yang memberikan layanan kustodian berbasis full syariah. Layanan capital market BSI diantaranya adalah jasa safekeeping, fund services, wali amanat, dan keagenan yang berbasis syariah. Menurut Adib, hal tersebut merupakan keunggulan dari Bank Kustodian BSI di market untuk dapat mengembangkan ekosistem pasar modal syariah.
Adib juga menjelaskan bahwa BSI senantiasa berkomitmen untuk terus meramaikan industri pasar modal syariah melalui penyediaan berbagai instrumen baik di pasar primer maupun sekunder seperti reksadana, sukuk, dan lain sebagainya. Hal ini terlihat dari volume transaksi sukuk per November 2023, dimana BSI berhasil mencatatkan volume transaksi sukuk dengan nasabah sebesar Rp10,6 triliun atau meningkat 221,2 persen (yoy).
“BSI berkomitmen untuk terus memberikan layanan capital market terbaik yang aman, nyaman dan terpercaya. Sebagai hasil dari komitmen tersebut, Alhamdulillah, kami mendapatkan
award dari Alpha Southeast Asia sebagai Best Shariah Custodian Bank in Indonesia pada 17th Annual Best Deal & Solution Awards 2023,” ungkap Adib.
Untuk semakin memperkuat sinergi dengan investor dan klien dalam mendorong pertumbuhan ekosistem pasar modal syariah di Indonesia, BSI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa mitra, di antaranya adalah PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) dan PT BRI Danareksa Sekuritas dalam rangka penguatan bisnis capital market.
Selain itu, BSI juga mengadakan sharing session terkait Regulation & Capital Market Update 2024 dengan narasumber Direktur Keuangan & Administrasi KSEI Imelda Sebayang serta Market Update 2024 dengan narasumber Chief of Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo.