REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menyambut 68 pasien asal Gaza, Palestina. Pasien-pasien itu diangkut dari Bandara Internasional El Arish Mesir, dekat Gaza, ke Bandara Militer Etimesgut di ibu kota Ankara.
“Turki berhasil memindahkan 68 pasien lagi dari Gaza yang terkepung ke tanah Turki,” kata pejabat Turki mengumumkan, dilansir dari TRT World, Kamis (14/12/2023).
Dia mengatakan kepada wartawan, bahwa para pasien yang datang tersebut terdiri dari 37 bayi dan anak-anak serta 31 orang dewasa, termasuk empat orang yang menderita kanker.
"Kami memiliki 114 pasien yang dipindahkan sejauh ini, dan dengan kelompok baru yang terdiri dari 68 orang, sekarang kami telah membawa 182 pasien. Sebanyak 359 orang dibawa bersama teman-temannya," katanya.
"Sampai saat ini kami telah kehilangan dua pasien. Saat ini, enam pasien kami berada dalam perawatan intensif. Kondisi dua pasien kami dalam perawatan intensif serius dan mereka diintubasi,” kata pejabat itu.
Persiapan untuk rumah sakit lapangan
Persiapan untuk rumah sakit lapangan di Gaza telah dimulai, dan lokasi yang cocok di dekat Penyeberangan Perbatasan Rafah telah diidentifikasi. Pekan dekan, kata dia, pemindahan pasien akan kembali dilakukan oleh Turki, mengingat kebutuhan perawatan kesehatan yang sangat mendesak bagi penduduk Palestina.
Ia sangat mengharapkan ada kolaborasi perawatan kesehatan lintas batas di tengah tantangan di Gaza. Israel telah membombardir Gaza dari udara dan darat, memberlakukan pengepungan, dan melakukan serangan darat setelah serangan lintas batas 7 Oktober oleh kelompok Hamas.
Setidaknya 18.412 warga Palestina telah syahid dan 50.100 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Gaza. Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200, menurut angka resmi mereka.