Kamis 14 Dec 2023 13:12 WIB

Rusia Pantau Kegagalan Pemerintah AS Beri Bantuan Tambahan ke Ukraina

Bantuan untuk Ukraina tertunda karena perselisihan di Kongres AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Ukrainian President Volodymyr Zelensky attends a press conference at the government
Foto: EPA-EFE/Javad Parsa
Ukrainian President Volodymyr Zelensky attends a press conference at the government

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia mengamati dukungan militer AS untuk Ukraina menurun dan Kiev mengalami kemunduran di medan perang. Pernyataan Peskov kepada media Rusia disampaikan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyelesaikan pembicaraan di Washington.

Kunjungan Zelenskyy untuk mendapatkan lebih dari 60 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer baru. Namun bantuan tersebut tertunda karena perselisihan di Kongres AS.

Baca Juga

"Rezim Kiev berjanji kepada mereka jika Anda memberi kami 100 miliar dolar AS, kami akan meraih kemenangan di medan perang," kata Peskov kepada harian Izvestia, Rabu (13/12/2023).

"Amerika sekarang mengerti mereka telah ditipu. Tidak ada kemenangan di medan perang dan, yang pasti, pasukan Ukraina dengan cepat kehilangan posisi mereka. Ini adalah proses yang tak terelakkan.

"Amerika, benar-benar mulai bertanya pada diri mereka sendiri: untuk apa mereka membelanjakan uang ini?" tambahnya.

Peskov merujuk pada pengumuman Biden mengenai alokasi bantuan sebesar 200 juta dolar AS. Ia  mengatakan angka tersebut adalah "jumlah yang cukup kecil dalam pemikiran mereka".

"Hal ini tentu saja membuat rezim Kiev berada dalam kesulitan dan kami akan terus mengikuti situasi ini," katanya.

Dua puluh satu bulan setelah invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, dan setahun setelah Ukraina mendapatkan kembali sebagian besar wilayah yang diduduki, garis depan tidak banyak berubah dalam beberapa minggu terakhir. Zelenskyy menolak anggapan perang ini berada di jalan buntu, namun mengakui kemajuan serangan balasan Ukraina yang diluncurkan pada bulan Juni masih terbatas.

Pada saluran televisi Russia 24, Peskov mengatakan Ukraina menjanjikan "kemenangan fenomenal" dalam serangan balasan yang diluncurkan seiring dengan membaiknya cuaca musim semi.

"Namun salju hilang dan tidak ada yang terjadi. Dan salju turun lagi dan tetap tidak ada apa-apa. Dan orang Amerika bertanya, apakah mereka masih harus melakukan ini?" kata Peskov.

Pada Selasa (12/12/2023) lalu Biden mengatakan kepada Zelenskyy, ia tidak akan meninggalkan Ukraina dan begitu pula rakyat Amerika. Pada Rabu kemarin Anggota parlemen AS melakukan perdebatan mengenai pemberian bantuan kepada Ukraina dan Israel.

Partai Republik yang mengaitkan kedua isu tersebut dengan kesepakatan keamanan perbatasan AS. Kunjungan Zelenskyy ke Washington berakhir tanpa komitmen lebih banyak dukungan AS untuk Ukraina.

Mike Johnson, Ketua DPR dari Partai Republik, tidak mendukung permintaan Biden untuk memberikan bantuan kepada Ukraina sebesar 61,4 miliar dolar AS. Lintar Satria/Reuters 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement