REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) telah menyusun enam strategi untuk mewujudkan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) berkualitas tinggi dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
"PTKN ini adalah aset yang luar biasa bagi masa depan Indonesia. Makanya PTKN harus sadar dengan kebutuhan zaman. Buat banyak terobosan, jangan kaku agar tidak tenggelam," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Kamis.
Menag Yaqut merinci strategi mewujudkan PTKN berkualitas tinggi yaitu pertama, peningkatan akreditasi. Menurutnya, dari 59 PTKN di Indonesia, kini sudah ada sembilan kampus yang masuk dalam golongan akreditasi unggul. Di samping itu,masih ada 50 PTKN yang masih dalam kategori baik sekali.
"Akreditasi ini tolong dikejar dengan serius. Diperbanyak lah studi banding di antara PTKN, ini kan bisa. Bagaimana itu cara menaikkan akreditasi," kata Menag.
Strategi kedua, pemanfaatan teknologi sistem informasi. Menag mendorong seluruh PTKN membiasakan penggunaan Teknologi Informasi (TI) agar kampus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang tumbuh pesat.
"Seperti anak-anak kita ini kan akrab dengan teknologi digital. Mereka lebih banyak berinteraksi dengan gadgetnya daripada orang lain. Kita mau beradaptasi atau tenggelam?" ujar Menag.
Ketiga, Menag meminta rektor untuk membuat terobosan dalam perekrutan calon mahasiswa. Dia mengusulkan pimpinan PTKN memiliki Chief Marketing Officer (CMO) yang tugasnya khusus difungsikan sebagai pimpinan dalam hal pemasaran.
Selama ini tugas CMO di perguruan tinggi dirangkap oleh bidang kehumasan. Dengan tim khusus, Menag yakin nantinya banyak orang akan semakin tertarik berkuliah di PTKN.
Keempat, PTKN memiliki jurusan yang sangat spesifik namun dibutuhkan pasar kerja. Untuk itu Menag menginstruksikan PTKN segera membuat terobosan dengan menciptakan program studi yang menarik sekaligus prospektif.
"Buat program studi yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain dengan memproyeksi kebutuhan pasar," kata Menag.
Kelima, Career Center di PTKN. Keberadaannya, menurut dia, sangat penting sebagai media atau jembatan mahasiswa untuk masuk pasar kerja.
"Pemikiran anak-anak kita ini kan sekolah untuk kerja. Bagaimana supaya industri yang selalu berkembang ini bisa nyambung dengan program studi yang kita punya," kata Menag.
Terakhir, PTKN harus perkuat jejaring internasional. Menag Yaqut mendorong sivitas kampus PTKN untuk rajin mengikuti konferensi tingkat internasional. Selain menambah kualitas dari sisi keilmuan, forum-forum internasional juga sangat efektif untuk membangun jejaring.
"Kalau ada forum internasional di Indonesia, ikuti. Kalau forumnya ada di luar negeri, kejar," kata Menag Yaqut.
Lewat enam strategi tersebut, Menag optimistis kampus-kampus PTKN ke depan akan menjadi idola baru bagi mahasiswa dan masyarakat.