Jumat 15 Dec 2023 07:03 WIB

Israel Tangkap 4.000 Warga Palestina di Tepi Barat Sejak 7 Oktober

Sekarang ada lebih 7.800 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Rep: Mabruroh/ Red: Yusuf Assidiq
Peningkatan insiden kekerasan terjadi di Tepi Barat. Ilustrasi
Foto: VOA
Peningkatan insiden kekerasan terjadi di Tepi Barat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Tentara pendudukan Israel telah menangkap 4.000 orang Palestina sejak 7 Oktober di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki. Hal ini disampaikan oleh organisasi hak-hak tahanan Palestina dalam pernyataan bersama kemarin.

Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, Klub Tahanan Palestina, Asosiasi Dukungan Tahanan dan Hak Asasi Manusia Addameer, dan Pusat Wadi Hilweh di Yerusalem, menyoroti kejahatan dan pelanggaran Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki setelah 7 Oktober, kampanye penangkapan yang sedang berlangsung, pelanggaran yang dilakukan terhadap tahanan di dalam penjara Israel, termasuk penyiksaan dan pelecehan sistematis.

Menurut pernyataan itu, jumlah penangkapan tertinggi tercatat di Kegubernuran Hebron, di Tepi Barat yang diduduki, di mana 1.000 orang telah ditangkap. Sementara jumlah wanita yang ditahan mencapai 150, termasuk warga Palestina di Israel.

“Sebanyak 255 anak telah ditangkap sejak 7 Oktober,” tambah mereka dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (14/12/2023).

“Empat puluh lima jurnalis Palestina ditahan setelah 7 Oktober, 32 di antaranya tetap ditahan,” kata pernyataan itu.

Otoritas Israel telah mengeluarkan 2.000 perintah penahanan administratif termasuk perintah baru dan pembaruan yang akan berakhir. Sebanyak enam tahanan Palestina telah meninggal dalam penahanan, termasuk satu dari Gaza yang belum diidentifikasi.

Sekarang ada lebih dari 7.800 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, termasuk lebih dari 2.870 tahanan administratif, ditahan tanpa tuduhan atau persidangan, dan 260 diklasifikasikan sebagai 'pejuang yang melanggar hukum' dari Gaza, mencatat bahwa jumlahnya mungkin lebih tinggi karena Israel tidak merilis rincian semua orang yang telah dipenjara.

sumber : middleeastmonitor
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement