REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat realisasi investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebesar Rp 167,2 triliun. Dalam pengembangannya, KEK tetap mampu menopang perekonomian Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso mengatakan, investasi di KEK mampu membuka lapangan kerja baru sebanyak 113.038 orang secara kumulatif.
“Kedua puluh KEK yang beroperasi berhasil mencatatkan kesuksesan dan memberikan kontribusi dengan capaian investasi secara kumulatif hingga triwulan IV 2023 sebesar Rp 167,2 triliun dan mampu membuka lapangan kerja baru sebanyak 113.038 orang secara kumulatif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/12/2023).
Susiwijono menyebut berbagai pencapaian positif KEK mulai dari penerapan hilirisasi, realisasi investasi, hingga penambahan jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan.
“Dengan menguatnya kebijakan yang berlaku KEK yang menghadirkan kepastian, kejelasan, dan kemudahan implementasi kebijakan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas iklim investasi di KEK dan mendorong semakin banyaknya investor yang masuk ke KEK Indonesia, terutama penanaman modal asing,” ucapnya.
Penyelenggaraan Rakernas KEK 2023 di KEK Tanjung Kelayang tersebut menjadi forum bagi pemangku kepentingan KEK dari seluruh penjuru Indonesia, di antaranya yakni perwakilan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang akan mengevaluasi dan merumuskan strategi untuk meningkatkan kinerja KEK guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Susiwijono menilai, sebagai bagian dari Belitong UNESCO Global Geopark, keunggulan KEK Tanjung Kelayang meliputi aksesibilitas karena terletak di Pulau Belitung, yang secara geografis berada di antara Jakarta dan Singapura dan diincar sebagai target captive market. Saat ini, KEK Tanjung Kelayang sudah berhasil menarik investasi dengan menghadirkan jaringan hotel internasional, yaitu Sheraton Belitung Resort.
“Disiapkan sebagai kawasan wisata yang memiliki fasilitas berstandar internasional, tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan nusantara dan mancanegara, dengan menggarap bisnis pariwisata berbasis keberlanjutan lingkungan,” ucapnya.
KEK Tanjung Kelayang telah dipilih sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Menteri pembangunan negara-negara anggota G20. Sejalan dengan itu, pemerintah juga mengembangkan sarana hunian pariwisata berbasis hunian lokal di KEK Tanjung Kelayang guna mendorong pariwisata nasional.
Pada kuartal I-2023, KEK Tanjung Kelayang terpilih sebagai lokasi untuk dua pertemuan yang menjadi bagian Keketuaan Indonesia di ASEAN, yaitu HLTF Economic Integration dan HLTF Foreign Affairs.
"Rakernas KEK 2023 di KEK Tanjung Kelayang tentunya menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam merancang langkah-langkah menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan kawasan Belitung sebagai perwakilan gemilang dari KEK yang siap bersaing secara global," ucapnya.