REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama, mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal itu tersebut mengingat tingginya pergerakan wisatawan di Sleman selama libur Nataru.
"Pergerakan orang cukup banyak, jutaan yang akan ke Sleman. Ini pasti tidak hanya orang, pasti juga membawa virus atau penyakit. Kami imbau baik wisatawan yang datang maupun masyarakat Sleman baik yang sedang influenza, illness like influenza, influenza batuk pilek baik sesak panas atau sebagainya itu harus memakai masker, prokesnya dikuatkan kembali," kata Cahya dalam konferensi pers persiapan jelang libur Nataru di Sleman, Jumat (15/12/2023).
Cahya juga mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk mencuci tangan terutama di tempat-tempat umum dan di tempat-tempat tertutup. Menurutnya, Dinkes Kabupaten Sleman tak bisa lagi mengharuskan penerapan prokes lantaran bukan lagi masa PPMK.
"Kami hanya bisa mengimbau. Monggo di tempat wisata disiapkan tempat cuci tangan, bagi mereka yang influenza harus memakai masker diimbau seperti itu. Supaya tidak menularkan yang lain karena kita tidak tau itu covid itu bukan, itu sudah mencegah melonjaknya kasus di Sleman," ucapnya.
Selain itu langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 dengan menyiapkan dua puskesmas untuk surveillance di wilayah masing-masing.
Dinkes Kabupaten Sleman juga mengimbau rumah sakit di Sleman untuk menyiapkan kembali ruangan untuk perawatan Covid-19. "Kemudian di Prambanan juga kami imbau untuk mulai menyiapkan yang kemarin disiapkan untuk Covid," ungkapnya.
Ia meminta masyarakat untuk tidak panik dengan kemunculan Covid- 19 varian EG.5. Menurutnya hal itu bisa diantisipasi dengan vaksinasi yang telah dilakukan. Apalagi, dikatakan Cahya, vaksinasi 1, 2, dan 3 (booster 1) di wilayah Sleman tergolong tinggi. Hanya saja untuk vaksin 4 (booster 2) masih rendah yakni di angka 4,9 persen.
Cahya mengungkapkan ketersedian vaksin di Sleman saat ini juga masih kosong. Namun Dinkes Sleman telah mengupayakan memperoleh vaksin lagi dari DIY. "Kami sudah mengajukan 1.000 di DIY, DIY minta di pusat," kata Cahya.