Jumat 15 Dec 2023 15:05 WIB

Sering Pakai Gunting Kuku Orang Lain? Ternyata Ini Risikonya

Anda tidak disarankan untuk berbagi gunting kuku dengan orang lain.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), Anda tidak disarankan untuk berbagi gunting kuku dengan orang lain, bahkan dengan pasangan atau anggota keluarga.
Foto: Pixabay
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), Anda tidak disarankan untuk berbagi gunting kuku dengan orang lain, bahkan dengan pasangan atau anggota keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Mungkin terlihat sepele, tapi tahukah Anda bahwa berbagi gunting kuku sebenarnya dapat membawa risiko yang cukup serius? Menurut American Academy of Dermatology (AAD), Anda tidak disarankan untuk berbagi gunting kuku dengan orang lain, bahkan dengan pasangan atau anggota keluarga.

Menggunakan alat pemotong kuku yang sama dengan orang lain dapat meningkatkan risiko penularan infeksi pada kuku atau kulit di sekitarnya, seperti onikomikosis (jamur kuku), kurap, dan kutu air. Risiko ini juga berlaku jika Anda berbagi kikir kuku, sepatu, sepatu roda, atau handuk.

Baca Juga

“Sebenarnya, risikonya relatif kecil jika Anda dan orang lain yang berbagi alat pemotong kuku adalah orang dewasa yang sehat,” kata asisten profesor klinis dermatologi di Weill Cornell Medical College di New York City, dr Brendan Camp, dilansir Live Strong, Jumat (15/12/2023).

Namun, tetap ada risiko terkait penggunaan alat yang mungkin terkontaminasi. Dia menjelaskan bahwa meskipun risikonya kecil, tetapi tetap ada risiko jika menggunakan alat yang terkontaminasi. Jika Anda berbagi alat dengan seseorang yang mengidap infeksi atau memiliki risiko tinggi tertular, maka risikonya dapat meningkat.

Membeli gunting kuku sendiri adalah langkah yang mudah dan efektif untuk mengurangi risiko infeksi kuku dan kulit. Terutama jika ada anggota keluarga yang diketahui mengidap infeksi, atau jika Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.

Dr Camp menyarankan untuk membersihkan gunting kuku secara menyeluruh. Meskipun ada berbagai bahan alami seperti cuka atau minyak esensial yang mungkin dapat menghilangkan bau, tapi bukan merupakan disinfektan yang disetujui. Karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan bahan-bahan tersebut.

Jika Anda mengunjungi salon untuk perawatan kuku, pastikan untuk menanyakan apakah peralatan dibersihkan dan didisinfeksi setiap pengunjung. Seluruh peralatan harus disterilkan dengan benar, biasanya dengan merendamnya dalam larutan disinfektan cair setidaknya selama 10 menit. Salon yang menggunakan autoclave untuk proses sterilisasi dianggap lebih aman daripada yang hanya melakukan sanitasi.

Jika Anda merasa tidak yakin atau tidak nyaman dengan kebersihan peralatan di salon, maka pertimbangkan untuk melakukan manikur atau pedikur di rumah. Jika membawa peralatan sendiri ke salon, pastikan mereka membersihkan alat cukur dengan benar, atau pertimbangkan untuk memeriksa kebersihan benda-benda lain di salon yang mungkin menyimpan kuman. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement