Jumat 15 Dec 2023 15:47 WIB

Kasus Koja, Sang Istri Tinggal Bersama Jasad Suami dan Anaknya Selama 8 Hari

Saat ditemukan warga, Istri dalam kondisi stres akut dan trauma berat.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Foto: Republika/ Alkhaledi Kurnialam
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah merilis hasil penyelidikan kasus penemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di Koja, Jakarta Utara. Berdasarkan hasil penyelidikan korban meninggal bukan dibunuh, melainkan sakit. 

Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, selepas suami dan anaknya meninggal, sang istri Nur Hikmah tidak minta tolong. Ia hidup bersama mayat suami dan anak bungsunya selama delapan hari hingga akhirnya ditemukan oleh tetangga. 

Baca Juga

Selama delapan hari itu yang bersangkutan barada dalam satu lokasi dengan jasad kedua orang tersayangnya. Istri tak bisa meminta tolong karena secara fisik dan psikis dalam kondisi tidak memungkinkan. “Ini perlu Masyarakat untuk memahami kondisi psikologis korban atas nama Ibu Nur Hikmah," kata Gidion, Jumat (15/12/2023). 

Dokter Psikolog Forensik Sistrianova mengatakan Nur Hikmah ditemukan dalam kondisi stress akut dan trauma berat. Kemudian, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, Nur Hikmah mengalami kondisi fisik lemah ketika pertama kali ditemukan. Dari hasil pemeriksaan juga dia kekurangan elektrolit hingga gangguan sel darah merah. 

"Didapat keadaan umum yg lemah atau tampak sakit berat dengan hasil pemeriksaan lab yang bermakna sebagai berikut, gangguan elektrolit berupa hiponatremi, hipokalemi, hipoklorenik dan anemia HB 7 miligram di mana dalam kondisi tersebut seseorang tidak dapat melakukan kegiatan apa-apa,” jelas Sistrianova.

Lebih lanjut, menurut Sistrianova, akibat kondisi kesehatan yang buruk dan masalah psikis yang akut tersebut membuat Nur Hikmah tidak dapat meminta pertolongan kepada terangga ketika mengetahui suami dan anak bungsunya meninggal. Hanya saja, Sistrianova dan juga pihak kepolisian enggan mengungkapkan apa yang menjadi penyebab Nur Hikmah menderita stres akut. Beruntungya kondisi fisik dan psikis Nur Hikmah langsung ditangani dengan cepat. 

“Di mana ada gejala-gejala yang ditampilkan dan ini berlaku biasanya ketika seseorang mengalami suatu peristiwa traumatik dan ini hanya berlangsung seketika pada saat kejadian dan hanya berlangsung sampai empat minggu ke depan ketika itu berlangsung 4 minggu seterusnya, itu nanti mungkin akan masuk ke PTSD kalau tidak ditangani dengan tepat, terang Sistrianova.

Kasus penemuan jasad ayah dan anak ini terjadi pada 28 Oktober 2023. Saat itu Babinsa Koramil 01 Koja Kodim 0502 Jakarta Utara, Sersan Dua Bambang Dwi Ratmoko, menggedor rumah yang dicurigai menjadi sumber bau busuk. Saat masuk, ia kaget melihat seorang wanita yang sedang duduk dalam keadaan lemas dan pucat di sofa. 

Kemudian, saat akan menuju ke ruang kamar, Bambang menemukan sesosok jenazah dalam kondisi tertelungkup di depan kamar mandi. Dia pun memeriksa ruang kamar pertama, tapi dalam keadaan kosong. Saat akan memeriksa kamar ke dua, kondisinya dalam keadaan terkunci. Bambang dengan menggunakan alat linggis kemudian menjebol jendela yang juga terkunci rapat. 

Bambang kaget melihat di dalam kamar ke dua itu ternyata ada seorang anak berusia empat tahun yang sedang menangis dalam keadaan lemas di tempat tidur. Di kamar itu juga seorang balita meninggal dunia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement