Jumat 15 Dec 2023 19:20 WIB

AirNav: Kenaikan Jumlah Penerbangan Capai 24 Persen pada Libur Natal

Periode Nataru, ada 4.467 penerbangan domestik dan 609 penerbangan internasional.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/10/2021).
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Petugas memantau dan mengatur pergerakan pesawat udara di menara Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (13/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav menyebut kenaikan jumlah penerbangan diproyeksikan sebesar 24 persen pada musim libur Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Kepala Sub Divisi Pengendalian Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan AirNav Indonesia Syahrial mengatakan, angka tersebut berdasarkan data pemintaan penerbangan ekstra dan slot penerbangan dari maskapai. "Dibandingkan tahun lalu, ada peningkatan jumlah penerbangan, kalau di rata-rata kenaikan sebesar 24 persen," ujar Syahrial saat berbincang di Kantor Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC), Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Syahrial memperkirakan, puncak arus mudik Natal 2023 dan tahun baru 2024 akan terjadi pada 23 Desember 2023 dan puncak arus balik berlangsung pada 2 Januari 2024.

Selama periode libur Natal 2023 dan tahun 2024 yang berlangsung pada 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, jumlah total penerbangan domestik mencapai 4.467 dan penerbangan internasional sebanyak 609.

Guna mengantisipasi ramainya lalu lintas penerbangan, AirNav menyiapkan posko di 52 kantor cabang, satu di kantor pusat dan satu posko terpadu di Kementerian Perhubungan. AirNav juga telah menyiapkan seluruh personel dan fasilitas pelayanan navigasi penerbangan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan penerbangan selama masa libur Natal dan tahun baru.

Pemeriksaan harian akan dilakukan untuk kesiapan Fasilitas dan SDM navigasi penerbangan, kesiapan data dan informasi penerbangan, fleksibilitas slot penerbangan, serta kesiapan prosedur emergency atau tanggap darurat bencana seperti cuaca buruk dan gunung meletus. "Para petugas di posko akan mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian signifikan, rekapitulasi data penerbangan, laporan operasional seperti NOTAM (notice to Airmen), ASHTAM (gunung meletus), PIREP (laporan pilot), dan insiden keselamatan penerbangan lainnya," kata Syahrial.

AirNav Indonesia saat ini memiliki fasilitas navigasi penerbangan yang cukup lengkap, yaitu Radio Komunikasi sebanyak 785 VHF (Very High Frequency), VOR–DME (alat panduan arah dan jarak untuk pesawat) di 168 lokasi, ILS (Instrument Landing System) di 44 lokasi, Radar di 29 lokasi, A-DSB (radar satelit) di 49 lokasi, dan ATS (Air Traffic Services) System di 15 lokasi.

Para calon penumpang juga bisa memantau informasi penerbangan dan kondisi cuaca di sepanjang rute penerbangan maupun bandar udara tujuan, melalui aplikasi digital peta penerbangan yang merupakan hasil inovasi AirNav bernama Nav-earth.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement