REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) memprediksi adanya kenaikan konsumsi BBM. Penggunaan gasoline diprediksi naik 4 persen, sedangkan gasoil turun 3,6 persen.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati menjelaskan melihat proyeksi pertumbuhan konsumsi ini pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) memastikan stok aman. Selain BBM, penggunaan avtur juga diprediksi naik hingga 6 persen.
"Kami telah menyiagakan 114 terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU di tempat demand tertinggi," kata Erika saat paparannya, Jumat (15/12/2023).
Sementara itu, dia memaparkan kondisi ketahanan stok BBM dalam aman baik gasoline, gasoil, kerosin, maupun avtur, dengan ketahanan di atas 17 hari.
Pemerintah resmi membuka posko untuk mengawasi ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), hingga Ketenagalistrikan selama momentum Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).
Adapun Ketua Posko Nataru 2023/2024 ini ditugaskan kepada Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan Posko Nataru 2023/2024 resmi mulai bertugas pada hari ini, Jumat, 15 Desember 2023 hingga 7 Januari 2023.
"Kepala BPH Migas ditunjuk sebagai Ketua Posko Nasional sektor ESDM Nataru. Ini dengan support dukungan instansi terkait Direktorat Jenderal Migas, Ditjen Ketenagalistrikan, Badan Geologi, Biro KLIK, Perencanaan Pusdatin, dan Badan Usaha sektor ESDM," tuturnya.