REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkoro, Wilda Fizriyani
Menangani stigma negatif terhadap orang yang mengalami stres disebut dapat menyetop fenomena peningkatan bunuh diri di tengah masyarakat Indonesia. Dengan hilangnya stigma-stigma negatif tersebut, maka para penyintas kesehatan mental tidak akan malu-malu lagi untuk berkonsultasi dengan dokter yang ahli di bidangnya.
“Satu, orang stres itu biasa. Jadi, stres itu jangan dianggap sebagai kutukan Tuhan, sebagai sebuah kesalahan, dan sebagainya,” ucap pengamat sosial dari Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati kepada Republika, Jumat (15/12/2023).
Dia menjelaskan, tubuh manusia terdiri dari jiwa dan raga. Selain raga, jiwa juga bisa mengalami gangguan tidak sehat. Selayaknya penyakit fisik, penyakit jiwa juga bisa diobati sehingga tidak mengganggu produktivitas seseorang. Devie menilai, dengan memahami hal itu, maka orang-orang dengan kesehatan mental yang terganggu dapat menemui ahlinya.