Jumat 15 Dec 2023 20:44 WIB

BSI Himpun DPK di Ekosistem Masjid Hingga Rp 3,87 Triliun

BSI komitmen turut serta dalam pembangunan masjid di berbagai daerah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Suasana Masjid BSI Bakauheni saat peresmiannya di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun Masjid BSI Bakauheni berkapasitas 2.000 jamaah sebagai salah satu upaya Kementerian BUMN dan BSI dalam mendorong pariwisata di Sumatera khususnya Provinsi Lampung.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Masjid BSI Bakauheni saat peresmiannya di kawasan Bakauheni Harbour City, Lampung, Sabtu (18/3/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membangun Masjid BSI Bakauheni berkapasitas 2.000 jamaah sebagai salah satu upaya Kementerian BUMN dan BSI dalam mendorong pariwisata di Sumatera khususnya Provinsi Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) telah mengelola 51.659 masjid dan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) di ekosistem masjid sebesar Rp 3,87 triliun, dengan pertumbuhan 82,51 persen secara year on year (yoy). Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan strategi perseroan untuk terus mendorong potensi dari Islamic Ecosystem yang mencerminkan tidak hanya komitmen terhadap infrastruktur keagamaan tetapi juga inovasi dalam memberikan solusi perbankan yang efisien dan inklusif.

 

Baca Juga

“BSI konsisten mendukung Islamic Ecosystem sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi syariah dalam negeri, dan BSI akan selalu berusaha memberikan layanan terbaik, senantiasa memberikan manfaat dan terus menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Hery, Jumat (15/12/2023).

 

BSI, kata Hery, terus merealisasikan komitmennya untuk mengoptimalkan pendayagunaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) sebagai bagian penting dalam mewujudkan program-program pemberdayaan masyarakat.

Salah satu hasil nyata dari optimalisasi pendayagunaan ziswaf oleh BSI adalah renovasi Masjid Agung Nurul Falaq di Labuan Bajo, yang secara resmi selesai hari ini bersamaan dengan peluncuran BSI Smart Agent di Labuan Bajo.

 

Hery menyebutkan, BSI dan BSI Maslahat menyalurkan total bantuan mencapai Rp 2,6 miliar untuk renovasi Masjid Agung Nurul Falaq yang merupakan masjid pertama dan tertua di Labuan Bajo yang dibangun pada 1911 ini. Renovasi yang berlangsung selama 6 bulan ini melibatkan pembaruan gapura, pagar, fasad, menara, kubah, tempat wudhu, interior, dan eksterior masjid. Dengan luas 802 m2, Masjid Agung Nurul Falaq Labuan Bajo mampu menampung 300 jamaah lantai bawah dan 250 jamaah lantai atas.

 

Dalam upaya melestarikan warisan sejarah tersebut, BSI menyatakan komitmennya untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam beribadah, bermuamalah, dan bersilaturahmi.

 

“Kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin. Kami berharap bahwa bantuan renovasi ini akan membawa manfaat luas bagi masyarakat dan memperkuat nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Hery.

 

Tidak hanya itu, BSI juga turut serta dalam pembangunan masjid di berbagai daerah, mencatatkan kehadiran dalam proyek-proyek seperti Masjid BSI Cipali dan Masjid BSI Cipularang di Jawa Barat, Masjid BSI Bakauheni di Lampung, Masjid BSI Pananjakan dan Mushola Jemplang di Bromo Malang, serta Masjid Al Amin Merapi di Yogyakarta.

 

“Dengan terus mengembangkan layanan dan mendukung berbagai aspek ekosistem masjid, BSI berharap dapat menjadikan masjid sebagai pusat peradaban masyarakat yang tidak hanya berfokus pada fasilitas ibadah, tetapi juga pada aktivitas ekonomi (muamalah) dan mendukung berbagai kegiatan sosial di komunitas setempat,” kata Hery.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement