Jumat 15 Dec 2023 20:20 WIB

Jalin Siap Hadapi Lonjakan Transaksi Selama Libur Nataru 2023/2024

Aktivitas Nataru mendekati momen Pemilu 2024 serta persiapan Ramadhan dan Idul Fitri.

Direktur Operations Jalin, Argabudhy Sasrawiguna.
Foto: Republika.co.id
Direktur Operations Jalin, Argabudhy Sasrawiguna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bagian dari holding BUMN Danareksa yang mengelola jaringan ATM terbesar di Indonesia (ATM Link) dan menjadi penyedia infrastruktur sistem pembayaran, saat ini, mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan transaksi keuangan selama libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru).

Jalin turut menyikapi proyeksi Bank Indonesia (BI) terkait peningkatan uang yang beredar saat Nataru sekitar enam sampai delapan persen dari kebutuhan periode harian. Hal tersebut menjadi perhatian mengingat aktivitas Nataru mendekati momen Pemilu 2024 serta persiapan Ramadhan dan Idul Fitri.

Pada Oktober 2023, BI mencatat peningkatan nilai transaksi uang elektronik (UE) sebesar 17,67 persen (YoY), mencapai total Rp 41,71 triliun. Sementara itu, nilai transaksi digital banking juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,57 persen (YoY) dengan total Rp 5.118,89 triliun. 

Terdapat peningkatan yang signifikan dalam nominal transaksi QRIS sebesar 186,08 persen (YoY), mencapai total Rp 24,97 triliun, dengan jumlah pengguna mencapai 43,44 juta dan jumlah merchant mencapai 29,63 juta. Dari pengguna sebanyak itu, sebagian besar di antaranya merupakan UMKM.

Direktur Operations Jalin, Argabudhy Sasrawiguna, memproyeksikan lonjakan transaksi terjadi saat 21 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024. Menurut dia, Jalin telah mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan dukungan operasional terhadap penyelenggaraan infrastruktur sistem pembayaran.

Termasuk, pengelolaan transaksi keuangan melalui jaringan LINK, seperti di kanal ATM & CRM, debit, serta kanal digital mobile banking, QRIS domestik, dan antarnegara. Kesiapan Jalin dalam mendukung operasional bank dan fintech ketika periode Nataru tercermin lewat mitigasi risiko dan analisis data berbasis historis.

"Jalin mengimplementasikan aspek operational excellence dengan strategi pemenuhan layanan yang mencakup optimalisasi monitoring center, peningkatan kapasitas infrastruktur, analisis historis, serta strategi mitigasi dan pemulihan ketika menghadapi bencana alam" ujar Argabudhy saat paparan dalam 'Forum Link Nataru 2023' di Jakarta dikutip Jumat (15/12/2023).

Melalui implementasi pemantauan secara real time, kata Argabudhy, Jalin dapat mendeteksi secara cepat anomali transaksi yang timbul agar tindakan pemulihan dapat segera dilakukan. Selain itu, dengan model analisis data berbasis pemantauan historis, Jalin juga dapat memprediksi kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola lonjakan transaksi selama periode Nataru.

"Posko 24/7 yang kami dedikasikan selama Nataru hadir dengan tujuan melayani kebutuhan seluruh member perbankan dan fintech, dengan harapan setiap isu operasional dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat," kata Argabudhy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement