REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Memasuki pekan ketiga masa kampanye, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) masih tampak aktif di daerah pilihannya.
Ahad (10/12/23), calon DPR RI dari Partai Demokrat nomor urut 1 ini meninjau hasil tani unggulan bawang merah di Panekan, Magetan, Jawa Timur. Ibas yang saat itu didampingi sang istri, Aliya Baskoro Yudhoyono, menyampaikan bahwa ia mendapat keluhan dari masyarakat terkait harga-harga bahan pokok.
“Saya datang ke Desa Panekan ini dalam rangka memberikan semangat, motivasi, dan juga dukungan kepada para petani di Magetan, khususnya petani bawang. Kita tahu ibu-ibu, emak-emak, di Dapil Jawa Timur VII banyak menyampaikan aspirasi terkait dengan kebutuhan bahan pokok dan harga-harga sembako yang cukup tinggi, salah satunya ya bawang merah,” ujarnya.
Ibas menyampaikan, harga bawang merah memang sempat anjlok, sehingga para petani tergusur, marah, kecewa, dan sedih harus merugi. “Ketika itu saya ingat sekali harganya sempat hingga 5.000 rupiah per kilogram,” tutur Ibas.
Akan tetapi, dia juga memperhatikan ada masa saat harga bawang merah melambung tinggi hingga menyentuh lebih dari Rp30 ribu rupiah per kilo.
“Oleh karena itu, sebagai wakil rakyat, saya menerima aspirasi dari pedagang dan para pembeli. Dalam hal ini, saya mendorong agar terjadi stabilisasi harga yang tepat, sehingga para petani tetap untung, harga produksinya bisa tercover, tetapi bagi pembeli pun tidak terlalu mahal, sehingga perlu ada solusi, salah satunya operasi pasar yang dilakukan pemerintah dan daerah,” terang Ibas.
Dari sisi produksi, Ibas anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Demokrat ini juga menyarankan agar produksi dalam negeri ditingkatkan. Ia mencontohkan seperti para petani yang ada di Demak yang juga mensuplai ke Magetan, para petani harus didorong dan bahkan mungkin dibantu pembiayaannya. Hal ini bertujuan agar hasil suplainya terus tersedia, sehingga harganya terkendali.
“Saran Mas Ibas, para kelompok tanam bawang, mari kita tingkatkan produksi tanam kita. Kalau kita tetap mengambil pasokan dari Demak, maka kita pastikan bahwa bawang dari Demak itu pun bisa bermanfaat di pasaran dan di Magetan, sehingga harga di pasar umum, di pasar rakyat, benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat,” tutur Ibas.
“Mas Ibas terus mengingatkan kepada pemerintah, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan berhubungan lainnya seperti badan pangan nasional, BULOG, dan seterusnya, untuk memastikan di hari- hari besar, harga dapat lebih stabil,” imbuhnya.
Selain perihal produksi bawang merah, Ibas juga menyoroti potensi lain yang bisa dikembangkan di Kabupaten Magetan.
“Banyak potensi yang bisa ditanam di Kabupaten Magetan, tidak hanya padi yang menghasilkan beras. Kita juga bisa tanam jagung yang menghasilkan jagung dan turunannya, lain itu kita juga bisa tanam tebu yang menghasilkan gula dan turunannya, ataupun kita bisa terus kembangkan tanam aneka buah-buahan, jeruk pamelo, stroberi, melon, dan lain-lain yang insyaallah itu semuanya merupakan bagian komitmen teman-teman, saudara-saudara, di Magetan mencapai ketahanan pangan nasional dan serta untuk menjawab terkait cara mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” ungkap Ibas
Baca juga: Alquran Sebutkan Dua Negeri yang Agung, Di Manakah Lokasinya? Ini Penjelasan Ulama
Dalam pertemuan tersebut, Ibas juga mengingatkan agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilih sebaik-baiknya dalam Pemilu 2024 mendatang. “Datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) berikan dukungan kepada mereka wakil-wakil rakyat yang peduli, amanah, bekerja, dan terus merakyat (dan) mendengarkan aspirasi warganya, setuju?” tanya Ibas yang dijawab “setuju..!!” oleh seluruh warga yang hadir.
“Dipilih juga presiden dan wakil presiden yang bisa memimpin bangsa Indonesia untuk semua golongan, presiden dan wakil presiden yang mengerti permasalahan bangsa,” ucap Ibas. “Sudah tahu partai yang akan dipilih yang mana? Partai apa?” tanya Ibas dan dijawab dengan tegas “Partai Demokrat!” oleh seluruh warga.