REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi dalam sepekan terakhir. Setidaknya, Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran (AGP) dan ratusan kali guguran lava pada periode pengamatan 8-14 Desember 2023.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa rentetan AGP tercatat pada 8 Desember. Rentetan AGP ini mengarah ke barat daya yakni ke Kali Bebeng dan Kali Krasak dengan jarak luncur sejauh 3.800 meter.
"Setelah itu dilaporkan terjadi hujan abu tipis di wilayah Kecamatan Dukun dan Sawangan, Kabupaten Magelang, dan Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali," kata Agus, Jumat (15/12/2023).
BPPTKG juga mencatat bahwa dalam sepekan terakhir terjadi 243 guguran lava yang mengarah ke selatan dan barat daya. BPPTKG merinci bahwa 22 guguran lava mengarah ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 2.000 meter, dan 221 guguran lava mengarah ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 meter.
"Suara guguran terdengar 22 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ucap Agus.
Akibat adanya AGP dan guguran lava ini, morfologi kubah barat daya Merapi mengalami perubahan. Sedangkan, untuk morfologi kubah tengah teramati tidak mengalami perubahan atau relatif tetap.
"Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.592.000 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.358.300 meter kubik," tegas Agus.
Terkait dengan intensitas kegempaan Merapi, pada pekan ini dikatakan menurun dibandingkan pekan sebelumnya. BPPTKG mencatat bahwa terjadi delapan kali gempa AGP, 15 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 93 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.087 kali gempa Guguran (RF), dan 13 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini menurun, terutama gempa-gempa internal seperti VTB dan MP yang jumlahnya berkurang cukup signifikan," katanya.