Sabtu 16 Dec 2023 08:30 WIB

Kembalinya Si Gombar, Miniatur Lokomotif Uap Dipajang di Gedung Lama Stasiun Garut

Lokomotif itu pernah berdinas di pegunungan Priangan Barat maupun Priangan Timur.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Miniatur Lokomotif Uap DD5208 atau Si Gombar, dipamerkan di Stasiun Garut, Kabupaten Garut, Sabtu (15/12/2023).
Foto: Dok. PT KAI Daop 2 Bandung.
Miniatur Lokomotif Uap DD5208 atau Si Gombar, dipamerkan di Stasiun Garut, Kabupaten Garut, Sabtu (15/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- PT KAI (Persero) membawa miniatur lokomotif uap DD5208 ke Stasiun Garut pada Jumat (15/12/2023). Kegiatan itu merupakan penutupan roadshow miniatur lokomotif uap DD5208, yang telah memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk miniatur lokomotif terbesar dengan teknologi cetak tridimensi.

Deputi PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung Mariyanto mengatakan, hadirnya miniatur ini di Stasiun Garut bertujuan untuk menyosialisasikan sejarah perkeretaapian kepada masyarakat. Miniatur itu juga dapat menjadi edukasi, khususnya untuk pelanggan kereta api, sehingga dapat mengenal nilai sejarah perkeretaapian Indonesia.

Baca Juga

"Kehadiran pameran miniatur lokomotif terbesar ini juga diharapkan dapat menjadi sarana hiburan bagi penumpang di Stasiun Garut," kata dia melalui siaran pers, Jumat (15/12/2023).

Miniatur lokomotif uap dengan skala satu banding empat itu sebelumnya telah berkeliling ke beberapa lokasi di Pulau Jawa. Pertama kali, miniatur lokomotif itu dipamerkan di Museum Lawang Sewu pada Juli 2023.

Setelahnya, miniatur berpindah pameran ke Stasiun Surabaya Gubeng pada Agustus 2023, Stasiun Yogyakarta Tugu pada September 2023, Stasiun Purwokerto pada Oktober 2023, dan Stasiun Bandung pada November 2023. Terakhir, miniatur lokomotif uap itu dipamerkan di Stasiun Garut.

Kegiatan roadshow itu merupakan kerja sama antara komunitas Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), PT KAI, dan PT Tridi Zaiku Indonesia (3D Zaiku). "Daop 2 Bandung mengucapkan terima kasih kepada IRPS dan 3D Zaiku atas terlaksananya Pameran Miniatur Lokomotif Rekor MURI ini," kata Mariyanto.

Usai pameran dilakukan, rencananya miniatur lokomotif dengan ukuran panjang sekitar enam meter dan lebar 80 sentimeter ini akan seterusnya dipajang di gedung lama Stasiun Garut. Nantinya lokasi penempatan miniatur juga akan dilengkapi dengan diorama dan museum mini. Miniatur lokomotif uap DD5208 akan kembali menggunakan etalase saat dipajang di Stasiun Garut.

Maryanto juga mengajak masyarakat Garut untuk hadir menyaksikan langsung miniatur lokomotif uap DD5208 ini. Menurut dia, lokomotif itu memiliki banyak sejarah.

"Lokomotif itu pernah berdinas di wilayah pegunungan Priangan Barat maupun Priangan Timur, dengan daya jelajah membentang dari Purwakarta hingga ke Garut, Cikajang, dan Tasikmalaya. Secara alamiah, jalur Cibatu-Garut merupakan salah satu habitat utama dari lokomotif ini,” kata dia.

Dari catatan Republika.co.id, lokomotif uap DD5208 dikenal oleh masyarakat di sekitar Garut dengan nama Si Gombar. Si Gombar merupakan lokomotif uap mallet terbesar di Indonesia, yang terakhir beroperasi pada 1983 saat jalur kereta api ke Stasiun Garut berhenti beroperasi.

Tugas utama Si Gombar adalah menarik kereta barang dan gerbong yang melintasi pegunungan Priangan hingga Stasiun Cikajang. Stasiun Cikajang berada di ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau merupakan stasiun tertinggi di Indonesia saat itu.

Ketika masih beroperasi, kereta yang melaju dari Stasiun Cikajang selalu membawa hasil kekayaan bumi. Tak hanya itu, kereta itu juga menjadi sarana transportasi bagi masyarakat di Kecamatan Cikajang untuk pergi ke pusat kota Kabupaten Garut, bahkan sampai ke Bandung. Namun, sejak akhir 1982 stasiun itu berhenti beroperasi. Di akhir masanya, lokomotif itu melayani rute Bandung-Cibatu-Garut, pada 1983.

Setelah dipensiunkan, dalam buku Sejarah Kereta Api di Indonesia: Sejarah Lokomotif di Indonesia, disebutkan seluruh unit lokomotif DD52 secara perlahan mulai dirucat atau dijadikan besi tua. Alhasil, tidak ada satu pun wujud peninggalannya yang dipreservasi di museum kereta api.

Namun, kini miniatur Si Gombar telah kembali hadir. Ketua Umum IRPS Ricki Dwi Agusti menjelaskan, miniatur lokomotif DD5208 dibuat dengan teknologi cetak tridimensi yang sudah dipersiapkan cukup lama.

Proses pembuatan itu diawali dengan menggambar model tridimensi tanpa cetak biru selama empat bulan hanya dengan melihat referensi foto dan video. "Model tridimensi tersebut menghasilkan 1.996 komponen yang selanjutnya dirakit, sehingga menghasilkan bentuk lokomotif uap yang utuh," kata Ricki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement