Selasa 12 Dec 2023 18:06 WIB

Menko PMK Dorong Pembangunan Manusia Indonesia Berkelanjutan

Perlu kehati-hatian dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia.

Red: Joko Sadewo
Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi, hadir dan membuka Gebyar Bina Keluarga Balita untuk 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Selasa (12/12/2023). 

Dalam siaran pers disebutkan, Muhadjir menekankan pentingnya membangun manusia Indonesia berkelanjutan guna memanfaatkan bonus demografi dan menghadapi Indonesia Emas 2045. "Ini harus menjadi perspektif baru BKKBN untuk menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Saya mohon Pak Kepala BKKBN bisa membuat platform itu. Jangan-jangan kita ini berpikiran bahwa setelah stunting selesai, (semuanya) beres. Ini yang harus jadi pembangunan manusia Indonesia berkelanjutan, itu harus betul-betul dipastikan,” kata Muhadjir yang didampingi Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K).

Dalam acara yang digelar di gedung auditorium kantor BKKBN di Jakarta Timur itu juga dihadiri Ketua Umum Persit Katika Chandra Kirana Ny. Uli Maruli Simanjuntak, Bupati Tabanan (Bali) Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM, Bupati Solok (Sumatera Barat) H. Epyardi Asda, M.Mar dan sejumlah pejabat di lingkungan kementerian dan lembaga.

Karena itu, menurut Muhadjir, pemenuhan gizi itu tidak hanya selesai di Baduta (Bayi di bawa dua tahun), tapi mau sampai Balita, nanti kemudian remaja, sampai menjadi manusia produktif, itu harus dijamin pemenuhan gizi.