Sabtu 16 Dec 2023 15:25 WIB

Nempari, Diplomasi Novel Ala Awardee LPDP di Melbourne

Peluncuran novel dilakukan di kampus University of Melbourne, Australia.

Red: Gilang Akbar Prambadi
(Ki-ka) Prof. Edwin Jurriens, Pakar Studi Indonesia University of Melbourne; Pir Owners, penulis novel Nempari; Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso hadir pada peluncuran buku novel NEMPARI-Negeri Empat Musim dalam Sehari di University of Melbourne, Australia, Jumat (15/12/2023).
Foto: Dok. Lpdp
(Ki-ka) Prof. Edwin Jurriens, Pakar Studi Indonesia University of Melbourne; Pir Owners, penulis novel Nempari; Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso hadir pada peluncuran buku novel NEMPARI-Negeri Empat Musim dalam Sehari di University of Melbourne, Australia, Jumat (15/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE – Dunia pendidikan Indonesia kembali mencetak prestasi berskala internasional. Kali ini, Pir Owners, seorang pelajar Indonesia yang dibiayai oleh negara melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berhasil meluncurkan sebuah novel Negeri Empat Musim dalam Sehari (NEMPARI) di kota Melbourne, Australia.

Peluncuran novel dilakukan di kampus University of Melbourne, Australia pada Jumat (15/12/2023) dengan dihadiri oleh sejumlah diaspora Indonesia di Melbourne Raya dan ratusan pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi di negeri Kanguru tersebut. Turut hadir dalam peluncuran novel berjudul Nempari tersebut adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso, dan Indonesianis dari kampus University of Melbourne, Profesor Edwin Jurriens.

Baca Juga

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi novel Nempari dengan mengatakan bahwa novel ini menjadi sebuah usaha peningkatan reputasi dan citra pariwisata Indonesia di kancah internasional. 

“Saya sangat mengapresiasi novel NEMPARI ini bagi peningkatan reputasi dan citra pariwisata Indonesia di mata dunia,” kata Sandiaga dalam sambutannya secara rekaman online di acara peluncuran novel Nempari, Jumat (15/12/2023) sore. 

Sandiaga juga menambahkan bahwa kemunculan novel seperti ini menjadi buah nyata kontribusi pelajar Indonesia di luar negeri. “Novel ini menjadi bukti nyata buah investasi pendidikan bangsa Indonesia di luar negeri, yang mengelaborasi sisi akademis dan non-akademis ke dalam bentuk karya penulisan kreatif,” kata Sandiaga lagi. Sandiaga berharap peluncuran novel Nempari ini menjadi inspirasi lahirnya karya kreatif lain dari pelajar Indonesia, khususnya awardee LPDP.

Sejalan dengan itu, Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan bahwa penerbitan novel NEMPARI ini menjadi terobosan baru kontribusi nyata awardee LPDP. Menurut dia, karya penulisan kreatif seperti ini menjadi refleksi dari buah investasi pengembangan kualitas sumber daya manusia di bidang sosial-budaya. Ia menambahkan bahwa, NEMPARI juga menjadi pengisi kekosongan karya kreatif para pelajar Indonesia di luar negeri yang dibiayai oleh pajak negara. 

Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peluncuran novel Nempari. Menurut dia, karya pelajar Indonesia di luar negeri yang merekam perjalanan studi menjadi sebuah prestasi tersendiri yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia. 

Tidak hanya itu, pakar studi Indonesia dari kampus University of Melbourne, Profesor Edwin Jurriens juga menyebut Nempari sebagai karya penulisan yang unik. Menurutnya, pelajar tingkat doktoral biasanya hanya menghasilkan karya akademis seperti disertasi, jurnal internasional, atau karya ilmiah lainnya. Oleh sebab itu, ia pun mengapresiasi peluncuran novel Nempari ini sebagai karya kreatif yang sarat dengan unsur kebaruan.

Novel Nempari itu sendiri ditulis oleh Pir Owners. Dia adalah seorang awardee LPDP yang menjalani studi doktoral di kampus Victoria University Melbourne, Australia. Menurut Pir, novel ini menjadi karya pusaka atau legacy dari perjalanan studi di Melbourne. Ini juga menjadi pembeda dengan kebanyakan pelajar Indonesia lainnya yang lebih menggunakan teknologi media seperti media sosial dalam merekam pengalaman belajar di luar negeri. Tidak hanya itu, Nempari ini juga menyuguhkan sebuah bentuk berpikir dan bertindak dari seorang pelajar Indonesia di luar negeri yang lebih holistik.

Nempari itu sendiri ditulis selama 4 tahun perjalanan studi doktoral Pir Owners selama di Melbourne. Cerita novel mencoba menggabungkan antara sisi pengetahuan dan imajinasi secara apik dengan cara bertutur yang informatif. Yang menarik, novel ini memberikan tips di akhir setiap bab-nya. Melalui tips tersebut, pembaca mendapatkan informasi lengkap bagaimana bertahan hidup khususnya di kota Melbourne, Australia. 

Pusat cerita novel ada pada tokoh utama yang bernama Reno. Seorang mahasiswa doktoral di kota Melbourne yang didampingi oleh seorang istri dan dua orang putri. Berbagai drama dan konflik di antara keluarga mereka menjadi salah satu daya pikat cerita novel ini. Selain tentu saja ada pula drama tentang pengalaman Reno yang harus menyelesaikan studi PhD-nya di tengah hantaman pandemic Covid-19. Pir Owners juga memasukkan cerita tokoh utama Reno saat melakukan penelitian doktoralnya di pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Novel Nempari diterbitkan oleh penerbit Nusantara Tahrir Dunia atau biasa dikenal dengan sebutan NTD Publishing, sebuah penerbitan independen yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement