REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Otoritas Iran telah mengeksekusi seorang agen mata-mata yang bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad. Proses eksekusi dilakukan di Provinsi Sistan-Baluchestan.
“Orang ini berkomunikasi dengan dinas luar negeri, khususnya Mossad, mengumpulkan informasi rahasia, dan dengan partisipasi rekan-rekannya, memberikan dokumen kepada dinas luar negeri, termasuk Mossad,” kata kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam laporannya, Sabtu (16/12/2023).
IRNA tak mengungkap identitas agen mata-mata yang dieksekusi tersebut, termasuk soal kewarganegaraannya. Informasi mengenai kapan agen itu ditangkap pun tak dirilis. Bulan lalu, otoritas Iran berhasil membekuk tiga warganya yang menjadi agen mata-mata Mossad. Penangkapan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Taliban yang kini memerintah Afghanistan.
“Tiga agen Mossad berkebangsaan Iran ditangkap di daerah pegunungan antara Iran dan Afghanistan dalam operasi gabungan,” kata IRNA dalam laporannya pada 5 November 2023 lalu.
IRNA mengungkapkan, ketiga agen Mossad tersebut berencana meluncurkan serangan drone bunuh diri dari daerah perbatasan Afghanistan menuju targetnya di Iran. Namun IRNA tak menjelaskan apa sasaran dari serangan itu. IRNA hanya menyampaikan bahwa ketiga warganya yang menjadi mata-mata Israel itu berada dalam penahanan Taliban. “Para tersangka akan segera diserahkan oleh otoritas Taliban ke Iran,” ungkapnya.
Penangkapan agen-agen Mossad itu terjadi ketika situasi di Jalur Gaza masih memanas. Iran merupakan salah satu negara yang sangat vokal mengecam dan mengutuk agresi Israel ke Gaza. Tak hanya itu, Teheran pun sempat memperingatkan Israel bahwa situasi di kawasan akan tak terkendali jika kampanye serangan ke Gaza tak dihentikan.