Sabtu 16 Dec 2023 23:36 WIB

Dua Kapal Kargo Menuju Israel Diserang Roket oleh Kelompok Houthi di Laut Merah

Serangan Houthi merupakan bentuk dukungan untuk Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Kelompok Houthi menyerang dua kapal kargo di Laut Merah menggunakan roket, Jumat (15/12/2023).
Foto: EPA-EFE/HOUTHIS MEDIA CENTER
Kelompok Houthi menyerang dua kapal kargo di Laut Merah menggunakan roket, Jumat (15/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LAUT MERAH -- Kelompok Houthi menyerang dua kapal kargo di Laut Merah menggunakan roket, Jumat (15/12/2023). Kapal bernama MSC Alanya dan MSC Palatium III itu diserang karena disebut sedang berlayar menuju pelabuhan Israel.

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengungkapkan, MSC Alanya dan MSC Palatium III diserang menggunakan dua roket. Dia mengatakan, serangan dilancarkan setelah kedua awak kapal mengabaikan panggilan dari kelompoknya.

Baca Juga

Saree menegaskan kembali bahwa serangan itu merupakan bentuk dukungan Houthi terhadap perjuangan Palestina. “Angkatan bersenjata Yaman mengonfirmasi bahwa mereka akan terus mencegah semua kapal yang menuju pelabuhan Israel untuk berlayar di (Laut Merah) sampai mereka membawa makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan saudara-saudara kami yang tabah di Jalur Gaza,” ujarnya.

Pada Jumat kemarin, sebuah kapal kargo berbendera Liberia bernama Al Jasrah turut terbakar di Laut Merah setelah terhantam proyektil yang diluncurkan dari Yaman. Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, dua roket yang ditembakkan kemungkinan besar berusaha mengenai Al Jasrah. Namun dia menyebut, salah satu roket melebar dan jatuh ke laut, sedang yang lainnya menghantam Palatium III.

Menurut data pelacakan yang dianalisis Associated Press, Palatium III berbalik arah setelah menjadi target penyerangan. Mediterranean Shipping Co (MSC) selaku pemilik kapal belum memberikan keterangan terkait insiden di Laut Merah.

Awal pekan ini, militer AS mengatakan, kelompok Houthi menyerang Motor Tanker STINDA menggunakan rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ketika sedang melewati Selat Bab al-Mandeb di Laut Merah pada Senin (11/12/2023). Houthi memang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Houthi mengungkapkan, mereka menargetkan kapal tanker tersebut karena akan mengirimkan minyak mentah ke Israel.

Namun pemilik kapal tanker asal Norwegia itu mengatakan bahwa kapal mereka sedang menuju ke Italia dan tidak berencana berhenti di Israel. Kapal perang AS, USS Mason, sempat menanggapi panggilan dari kapal tanker tersebut dan sempat menuju ke tempat kejadian. Namun USS Mason kemudian pergi setelah diketahui tidak diperlukan bantuan.

AS sedang menjajaki kemungkinan....

 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement