Sabtu 16 Dec 2023 22:01 WIB

YPRA Ungkap Latar Belakang Penyerangan Pesantren Darul Istiqamah

Penyerangan tersebut dilatarbelakangi oleh kasus sengketa lahan

Ketua PW RMI-NU DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki.
Foto: Dok RMI
Ketua PW RMI-NU DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa penyerangan sekelompok orang tidak dikenal (OTK) ke Pondok Pesantren Darul Istiqamah di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Rabu (13/12/2023) lalu mendapat kecaman. 

Pembina Yayasan Pesantren Ramah Anak KH Rakhmad Zailani Kiki menjelaskan, peristiwa tersebut membuat salah satu bangunan pondok pesanten terbakar dan melukai santri putra. Tak hanya itu, ada santriwati yang dilecehkan dengan ditarik kerudungnya saat sedang mengaji.

Baca Juga

“Yayasan Pesantren Ramah Anak atau YPRA mengecam terjadinya peristiwa tersebut. Dan dari informasi yang kami dapat, peristiwa itu dilatarbelakangi oleh sengketa lahan pondok pesantren di antara ahli waris dengan pengasuh pondok pesantren. Sengketa lahan pondok pesantren ini memang sering terjadi di Indonesia karena ketidaktertiban legalitas yang idealnya lahan pondok pesantren berstatus wakaf, bukan milik pribadi untuk menghindari terjadinya sengketa lahan dengan ahli waris. Namun, jika  terjadi sengketa pun, janganlah santri yang jadi korban,” ujar Pembina Yayasan Pesantren Ramah Anak, KH Rakhmad Zailani Kiki atau Kiai Kiki, dalam siaran persnya kepada Republika, Sabtu (16/12/2023). 

Lebih lanjut, Kiai Kiki meminta kepada Kementerian Agama RI untuk terus melakukan intervensi agar pihak pondok pesantren menghentikan dulu proses pembelajaran, memulangkan dulu para santri ke rumahnya sampai sengketa lahan pondok pesantren diselesaikan dan semua pihak yang bersengketa dapat menerimanya. Dan yang lebih penting, santri yang luka dan mengalami kekerasan psikis sehingga mengalami trauma mendapatkan pendampingan psikologi untuk memulihkan kesehatan mental mereka.

“Yayasan Pesantren Ramah Anak mengapresiasi tindakan cepat polisi yang menangkap pelakunya, berharap polisi dapat menangkap dalangnya juga dan dalam penyelesaian hukumnya tetap mementingkan hak dan kemerdekaan anak-anak santri untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Kiai Kiki.

Aksi penyerangan ke Pondok Pesantren Darul Istiqamah terekam video hingga viral di media sosial. Dalam video beredar, tangis para santri pecah saat didatangi kelompok OTK yang menyerang pondok pesantren mereka. Beberapa santri terlihat meneriakan minta tolong sambil menghindari jendela.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement