Ahad 17 Dec 2023 21:12 WIB

Indonesia Disarankan Adopsi Cara Singapura Hadapi Lonjakan Covid-19

Mulai 19 Desember, Pemerintah Singapura kembali memberikan laporan harian Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Pakar kesehatan menyarankan otoritas berwenang Indonesia mengadopsi strategi Singapura dalam merespons peningkatan kasus Covid-19.
Foto: PxHere
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Pakar kesehatan menyarankan otoritas berwenang Indonesia mengadopsi strategi Singapura dalam merespons peningkatan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas berwenang di Indonesia disarankan untuk mengadopsi strategi Singapura dalam merespons peningkatan kasus Covid-19. Hal ini disampaikan pakar pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Tjandra Yoga Aditama.

"Pertama, mulai 19 Desember 2023, Pemerintah Singapura akan kembali memberikan laporan harian situasi Covid-19, jadi kurang lebih sama dengan keadaan ketika kasus sedang tinggi tahun-tahun yang lalu," kata Tjandra Yoga Aditama dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (17/12/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, informasi tersebut dapat memberikan gambaran kepada masyarakat perihal laju kasus Covid-19 di Tanah Air yang terjadi dari hari ke hari dan dapat mempersiapkan diri lebih baik. Strategi berikutnya yang ditempuh Singapura adalah pengetatan anjuran penggunaan masker di tempat kerumunan, terutama saat berada di dalam ruangan, atau saat mengunjungi kelompok rentan.

"Pengetatan anjuran ini mungkin perlu juga dipertimbangkan di mana kita kalau memang kasus kita terus meningkat pula, dan datanya akan kita ketahui kalau memang sudah ada laporan harian seperti yang akan dilakukan Singapura," katanya.

Terakhir, kata Tjandra, Singapura mengingatkan warganya untuk tetap menjalankan vaksinasi Covid-19, sesuai dengan anjuran terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terbit Desember 2023. Sejumlah vaksin yang dianjurkan Tjandra adalah jenis mRNA yang telah diproduksi di dalam negeri untuk booster atau vaksinasi ulang, atau menggunakan jenis vaksin bivalen atau vaksin khusus untuk varian XBB.

"Vaksinasi Covid-19 sesuatu yang sudah dilakukan juga oleh pemerintah kita termasuk yang diselenggarakan di Hari Bebas Kendaraan Bermotor hari ini yang saya lihat sambil bersepeda tadi di Bundaran HI," katanya.

Kasus Covid-19 di Singapura terus meningkat. Sesudah pada November 2023 terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dari 10.276 menjadi 22.094 pada 19-25 November 2023.

Otoritas kesehatan setempat menginformasikan, Singapura kembali mengalami peningkatan kasus Covid-19 hingga 75 persen, yaitu 56.043 kasus dalam sepekan yang terjadi pada 3 sampai 9 Desember 2023 dibandingkan 32.035 kasus di pekan sebelumnya. Pada 15 Desember 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menerbitkan imbauan kepada masyarakat untuk melengkapi dosis vaksin Covid-19.

"Mengamati terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Filipina termasuk Indonesia, maka untuk pengendalian Covid-19 perlu dilakukan upaya meningkatkan titer antibodi masyarakat," demikian petikan surat imbauan tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah telah menyampaikan Surat Edaran Direktur Jenderal P2P tanggal 9 Oktober 2023 tentang rekomendasi vaksinasi Covid-19 bagi pelaku perjalanan luar negeri termasuk jamaah haji dan umroh dan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan pada 8 Desember 2023.

Kemenkes melaporkan situasi Covid-19 di Indonesia hari ini mencapai 216 kasus konfirmasi, 128 di antaranya dinyatakan sembuh. Sedangkan kasus meninggal satu orang dan 2.070 merupakan kasus aktif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement