Ahad 17 Dec 2023 21:35 WIB

82 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Terjadi di Sukabumi Sepanjang 2023

Korban kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sukabumi didominasi anak-anak.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Qommarria Rostanti
Kekerasan terhadap anak (ilustrasi). Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Sukabumi, Jwa Barat, dari Januari hingga November 2023 mencapai 82 kasus.
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Kekerasan terhadap anak (ilustrasi). Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Sukabumi, Jwa Barat, dari Januari hingga November 2023 mencapai 82 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Sukabumi, Jwa Barat, dari Januari hingga November 2023 mencapai 82 kasus. Hal ini didasarkan pada data penanganan yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi.

"Dari data yang tercatat, sejak Januari hingga akhir November 2023 terdapat 82 kasus dengan jumlah korban didominasi anak-anak," ujar Kepala UPTD PPA DP2KBP3A Kota Sukabumi, Hendra Susanto, Ahad (17/12/2023).

Baca Juga

Dari 82 kasus itu korban terdiri atas 28 perempuan dan 54 anak-anak (25 anak laki-laki dan 29 anak perempuan). Hendra mengatakan, kasus tertinggi penanganan dilaporkan pada September 2023 dengan jumlah 18 kasus.

Disusul Agustus dan Oktober masing-masing 11 kasus, Januari sembilan kasus, Februari enam kasus, Mei dan Juli masing-masing lima kasus, Maret dan November masing-masing empat kasus, Juni tiga kasus dan terendah April dua kasus. Hendra mengatakan, bila melihat dari data yang ada, kasus kekerasan perempuan dan anak yang paling tinggi terjadi pada September. Sementara terendah pada April 2023.

Setiap pengaduan yang masuk ke UPTD PPA, terang Hendra, maka semuanya akan ditindaklanjuti. Selain itu UPTD PPA juga berkoordinasi dengan pihak terkait seperti, Unit PPA Polres Sukabumi Kota, dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi.

"Karena kerja tim dan berkoordinasi dengan Unit PPA Polres dan Dinsos, maka penanganan bisa dilakukan dengan baik," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement