Ahad 17 Dec 2023 23:57 WIB

Solidaritas Palestina, Pemain Kriket Muslim Australia Abaikan Larangan dalam Bermain

Pemain kriket Muslim akan tunjukkan dukungan untuk Palestina

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Palestina. Pemain kriket Muslim akan tunjukkan dukungan untuk Palestina
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi Palestina. Pemain kriket Muslim akan tunjukkan dukungan untuk Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA — Pemain kriket Muslim Australia, Usman Khawaja menuliskan pesan-pesan pro Palestina di sepatunya. 

Pesan-pesan tersebut berbunyi "Semua kehidupan adalah sama" dan "kebebasan adalah hak asasi manusia.” 

Baca Juga

Pesan-pesan tersebut ditulis oleh Khawaja dengan tulisan tangan dan terlihat selama latihan pada Selasa (12/12/2023). Khawaja juga mengenakan ban kapten warna hitam. Semua ini dilakukannya sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Palestina di Gaza.

Namun ternyata, aturan Dewan Kriket Internasional melarangnya. Namun dilansir dari About Islam pada Jumat (15/12/2023), Khawaja bersumpah untuk melawan arahan Dewan Kriket internasional, yang melarangnya mengenakan sepatu yang membawa pesan solidaritas pro-Palestina selama pertandingan Tes di Perth.

Khawaja, yang merupakan pemain kriket Muslim pertama yang mewakili Australia, telah merencanakan untuk memakai sepatu ini dalam Tes pertama yang dimulai pada Kamis.

Khawaja menerima aturan ICC yang memungkinkan wasit pertandingan untuk melarang pemain karena mengenakan pakaian yang melanggar peraturan. Khawaja mengatakan dia berkomitmen untuk membatalkan larangan ini, bertujuan untuk memakai sepatu selama Tes Boxing Day Melbourne.

"ICC telah mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat memakai sepatu saya di lapangan karena mereka percaya itu adalah pernyataan politik di bawah pedoman mereka," kata Khawaja di media sosial.

“Saya tidak percaya begitu, ini adalah seruan kemanusiaan. Saya akan menghormati pandangan dan keputusan mereka, tetapi saya akan melawannya dan berusaha untuk mendapatkan persetujuan. Kebebasan adalah hak asasi manusia, dan semua kehidupan adalah sama. Saya tidak akan pernah berhenti percaya itu, apakah Anda setuju dengan saya atau tidak.” ujar Khawaja.

ICC sebelumnya telah mencegah pemain membawa apa yang dianggapnya sebagai pesan politik. Pada 2014, Moeen Ali dari Inggris dilarang memakai gelang "Selamatkan Gaza" dan "Bebaskan Palestina" dalam Tes melawan India.

Baca juga: Alquran Sebutkan Dua Negeri yang Agung, Di Manakah Lokasinya? Ini Penjelasan Ulama

Sikap Khawaja telah mengumpulkan dukungan dari rekan satu timnya. Wakil kapten Australia, Travis Head, menunjukkan solidaritas, “Kami berdiri bersama Usman Khawaja! Semua kehidupan adalah sama.” Tulis Head di X.

Kapten Pat Cummins sebelumnya mengatakan: “Uzzie tidak ingin membuat keributan terlalu besar. Di sepatunya, dia mengatakan, 'Semua kehidupan adalah sama.' Saya pikir itu tidak terlalu memecah belah. Saya rasa tidak ada orang yang benar-benar memiliki terlalu banyak keluhan tentang itu.”

Perang Hamas-Israel menyebabkan 18.500 orang Palestina mati syahid, 70 persen korban adalah wanita dan anak-anak.

 

 

 

Sumber: aboutislam 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement