REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- OpenAI telah menangguhkan akun pembuat TikTok, ByteDance, setelah dugaan menggunakan GPT untuk melatih model AI-nya sendiri. OpenAI menilai hal itu pada dasarnya merupakan pelanggaran lisensi pengembang Microsoft dan OpenAI.
Menurut laporan The Verge, ByteDance diam-diam menggunakan data yang dihasilkan GPT untuk mengembangkan model bahasa besar pesaingnya atau LLM. LLM digunakan untuk melatih chatbot AI, yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas.
Bagaimana Bytedance melanggar aturan OpenAI?
Praktik penggunaan teknologi OpenAI untuk mengembangkan model bahasanya sendiri merupakan pelanggaran langsung terhadap persyaratan layanan OpenAI.
Berdasarkan ketentuan, pengguna akhir tidak diizinkan untuk “menggunakan Output untuk mengembangkan model kecerdasan buatan apa pun yang bersaing dengan produk dan layanan kami. Namun, pengguna dapat menggunakan Output untuk (i) mengembangkan model kecerdasan buatan yang terutama ditujukan untuk mengkategorikan, mengklasifikasikan. Atau mengatur data (misalnya, penyematan atau pengklasifikasi), selama model tersebut tidak didistribusikan atau tersedia secara komersial kepada pihak ketiga dan (ii ) menyempurnakan model yang disediakan sebagai bagian dari Layanan perusahaan."
ByteDance membeli akses OpenAI melalui Microsoft yang memiliki kebijakan yang sama. Laporan tersebut mengeklaim bahwa dokumen internal ByteDance mengonfirmasi bahwa OpenAI API telah diandalkan untuk mengembangkan LLM dasarnya, dengan nama sandi Project Seed, selama hampir setiap fase pengembangan, termasuk untuk pelatihan dan evaluasi model.
Juru bicara OpenAI Niko Felix mengatakan akun ByteDance telah ditangguhkan. Menurut dia, semua pelanggan API harus mematuhi kebijakan penggunaan untuk memastikan bahwa teknologi perusahaannya digunakan untuk kebaikan. "Meskipun penggunaan API kami oleh ByteDance sangat minim, kami telah menangguhkan akun mereka sementara kami melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Felix seperti dikutip dari Gadgets Now, Senin (18/12/2023).
Lebih lanjut dia menambahkan ada risiko jika perusahaannya menemukan penggunaan teknologi tidak mengikuti kebijakan yang ada. OpenAI akan meminta pengguna untuk melakukan perubahan yang diperlukan atau menghentikan akun mereka.