Senin 18 Dec 2023 07:33 WIB

Mahasiswi yang Videonya Viral Saat Marapi Erupsi Meninggal

Ife meninggal setelah 13 hari dirawat di RSUP M Djamil Padang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Gunung Marapi memuntahkan abu vulkanik ke udara di Agam, Sumatra Barat, Indonesia, Rabu (6/12/2023).
Foto: AP Photo/Ade Yuandha
Gunung Marapi memuntahkan abu vulkanik ke udara di Agam, Sumatra Barat, Indonesia, Rabu (6/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife, mahasiswi Politeknik Negeri Padang, salah satu korban erupsi Gunung Marapi dua pekan lalu meninggal dunia. Ife meninggal dunia setelah 13 hari mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Video Ife saat berada di Gunung Marapi sempat viral di media sosial. Di video itu, Ife yang tubuhnya dipenuhi abu vulkanis meminta tolong kepada orang tuanya. Ife sendiri mengembuskan napas terakhir sore kemarin, Ahad (17/12/2023).

Baca Juga

 

"Benar. Telah berpulang ke Rahmatullah Zhafirah Zahrim Febrina alias Ife, mahasiswa kami di Politeknik Negeri Padang, korban erupsi Gunung Marapi," kata Ditektur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri. Surfa menjelaskan, pihaknya mendapat kabar meninggalnya Ife sekitar pukul 18.00 WIB kemarin. Ife meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang.

 

Ife merupakan mahasiswi Prodi D3 Teknik Sipil PNP. Ia menjadi mahasiswa PNP kesembilan yang meninggal akibat erupsi Marapi. Secara keseluruhan, ada 16 orang mahasiswa PNP yang menjadi korban. Sebanyak sembilan di antaranya meninggal dunia. Ife menambah daftar korban tewas erupsi Marapi menjadi 24 orang.

 

Sebelumnya, tim Basarnas menemukan 23 orang tewas dari total 75 pendaki yang melakukan aktivitas di puncak gunung, saat Marapi erupsi pada Ahad (3/12/2023) silam. Saat ini masih ada sejumlah korban lain yang sedang menjalani perawatan medis, di beberapa rumah sakit, yakni RSUP M Djamil Padang, RSUD Padang Panjang dan RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi.

 

Terkait banyaknya korban jiwa berjatuhan, Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) telah memeriksa dua pegawai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. Pemeriksaan ini terkait aktivitas pendakian Gunung Marapi yang mengalami erupsi pada Ahad (3/12/2023), hingga akhirnya menelan korban jiwa.

 

Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan ketika dikonfirmasi di Padang, Jumat (15/12/2023). "Memang benar dua orang dari pihak BKSDA telah hadir memenuhi dan menjalani pemeriksaan di Polda Sumbar," kata Dwi.

 

Ia mengatakan pemeriksaan terhadap dua orang itu masih seputar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan standar operasional prosedur (SOP) aktivitas pendakian di Marapi. Selain pihak BKSDA Sumbar, sebenarnya Polda Sumbar juga turut memanggil pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk diperiksa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement