Senin 18 Dec 2023 09:42 WIB

Apa Itu Dry Spells Penyebab Bandung dan Jakarta tak Kunjung Hujan Buat Makin Gerah?

Dalam lima hari terakhir, menunjukan kondisi tanpa hujan di Jakarta dan Bandung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Agus Yulianto
Warga menggunakan payu menghindari suhu terpanas Kota Bandung yang mencapai 35,6 derajat Celcius.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga menggunakan payu menghindari suhu terpanas Kota Bandung yang mencapai 35,6 derajat Celcius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa warga Bandung, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi cuaca yang terasa lebih panas akhir-akhir ini. Tidak adanya hujan selama beberapa hari terakhir juga membuat warga Bandung dan Jakarta merasa lebih kegerahan.

Menurut Dr Erma Yulihastin, Climatologist di Research Center for Climate and Atmosphere, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bandung, hal ini terjadi akibat kondisi yang disebut dry spells. Rekaman data dalam lima hari terakhir menunjukan kondisi tanpa hujan di Jakarta dan Bandung dan terjadi dry spells yang sudah konsisten.

 

photo
Para pengunjung Alun-alun Kota Bandung pun memilih menepi untuk menghindari udara panas yang mencapai 35,6. - (Edi Yusuf/Republika)

 

"Dampak El Niño semakin terasa pada Desember-Januari karena pendinginan suhu muka laut hingga lapisan termoklin dekat Papua baru terbentuk pada Desember, yang kontras dengan pemanasan suhu di Samudra Pasifik. Sebelumnya, wilayah dekat Papua masih hangat sisa La Nina yg belum luruh," tulis dia melalui akun X @EYulihastin, dikutip Senin (18/12/2023).

Die malajutkan, dry spells atau deret hari kering tanpa hujan selama Desember terjadi di sebagian besar Jawa, seiring memuncaknya El Niño. Kering di musim hujan juga sebab intrusi massa udara kering dari Samudra Hindia selatan Jawa dan Australia yg sedang musim panas. 

Embun beku atau upas biasa terjadi pada Juni-Agustus saat musim kemarau. Embun beku yang terjadi saat musim hujan tentu saja tidak wajar atau menunjukkan anomali.

"Angin yang bertiup dari selatan dan timur saat ini masih merupakan angin kemarau. Meski ada hujan di beberapa wilayah, namun itu tidak menunjukan kontinuitas musim hujan," ujarnya.

Dry spell diketahui merupakan periode kondisi yang lebih kering dari biasanya dan mengakibatkan masalah terkait air. Musim kemarau ditandai dengan kurangnya curah hujan, seperti hujan, salju, atau hujan es, pada periode tertentu, sehingga mengakibatkan kekurangan air.

Curah hujannya rendah meskipun jumlah curah hujan di suatu lokasi tertentu bervariasi dari tahun ke tahun. Ketika sedikit atau tidak ada hujan yang turun, tanah mengering dan banyak tanaman mati. 

Ketika tingkat curah hujan kurang dari normal selama berminggu-minggu hingga bertahun-tahun, aliran sungai menurun, permukaan air di danau dan waduk turun, dan kedalaman air di sumur meningkat. Ketika cuaca kering terus berlanjut dan timbul masalah pasokan air, maka periode kering menjadi kekeringan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement