REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama Kabupaten Luwu melaporkan hasil investigasi terkait peristiwa penyerangan sekelompok orang tidak dikenal (OTK) ke Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallqng di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Rabu (13/12/2023) lalu.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu utara, Nurul Haq menjelaskan bahwa penyerangan terhadap pesantren tersebut berawal dari masalah kepemilikan lahan tanah.
"Perlu kami laporkan bahwa kasus yang terjadi pada Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallang ada kaitannya dengan status kepemilikan lahan tanah," ujar Nurul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/12/2023).
Menurut dia, Kementerian Agama Kabupaten Luwu sudah beberapa kali melakukan pertemuan sebagai penengah antara ahli waris dengan pengelola Pondok Pesantren Darul Istiqamah agar keduanya islah dan bersama-sama mengelola pondok tersebut, tetapi tidak ada kesepakatan.
Pada pertemuan atau mediasi terakhir yang dihadiri Pemerintah Kabupaten Luwu beserta FORKOPIMDA, yang difasilitasi kepala Kantor Kementerian Agama di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu, lagi-lagi tidak ada kesepakatan antar keduanya.
Kepala Kepolisian daerah Luwu kemudian mengeluarkan pernyataan, "Jika ahli waris dan pengurus yayasan merasa berhak atas tanah tersebut, silakan diproses secara hukum tetapi jangan menghalangi proses belajar mengajar yang ada pada Pondok Pesantren ini.”
Namun, menurut Nurul Haq, pada Rabu (13/12/2023) malam terjadi keributan yang viral di media sosial tentang teror di Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallang.
"Kementerian Agama Kabupaten Luwu sendiri telah melakukan investigasi dan berkordinasi dengan pihak Polres Luwu perihal kejadian tersebut, saat ini satu orang pelaku sudah diamankan serta dalam pengembangan kasus untuk penetapan dan pencarian pelaku lainnya," kata Nurul.
Dia menambahkan, sampai saat ini Pondok Pesantren Darul Istiqomah Cilallang dalam keadaan kosong untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Para santri dan pembinanya berpindah ke salah satu pondok pesantren yang ada di Kecamatan Suli untuk melakukan proses pembelajaran sebagaimana mestinya. Demikian kami laporkan, sesuai dengan kondisi yang telah terjadi," jelas Nurul.
Baca juga: Baca Dzikir Ini Hadapi Cobaan dan Fitnah Berat, Diajarkan Rasulullah SAW dan Para Nabi
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Kepala Sub Direktorat Pendidikan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Basnang Said menjelaskan, jumlah santri perempuan dan laki-laki yang menimba ilmu di pesantren tersebut berjumlah 31 orang.
"Data di Emis kemenag, jumlah santri sebanyak 31 orang," kata Basnang kepada Republika.co.id usai mengirim laporan hasil investigasi kasus tersebut.
Sebelumnya, aksi penyerangan ke Pondok Pesantren Darul Istiqamah terekam video hingga viral di media sosial. Dalam video beredar, tangis para santri pecah saat didatangi kelompok OTK yang menyerang pondok pesantren mereka. Beberapa santri terlihat meneriakan minta tolong sambil menghindari jendela.