REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.190 pada perdagangan pekan lalu, Jumat (15/12/2023). Angka itu menguat 0,4 persen di sepanjang pekan lalu.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan, secara teknikal saat ini IHSG berada di area resist dan berpotensi menembus level resist tersebut didukung oleh inflow asing yang besar dalam dua hari perdagangan terakhir. Total inflow dari investor asing pada dua hari perdagangan terakhir mencapai Rp 3,7 triliun.
"Level 7.100 adalah area yang selama ini sulit ditembus sepanjang 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/12/2023).
Berbicara soal potensi pasar pada pekan ini (18-22 Desember 2023), Dimas mengimbau para trader agar memperhatikan tiga sentimen yang bakal menjadi katalis IHSG. Tiga sentimen tersebut meliputi RDG Bank Indonesia, Indeks Harga Belanja Personal Inti (Core PCE) AS, dan aksi beli investor asing ke IHSG.
Pada pekan ini Bank Indonesia akan melakukan RDG terkait keputusan tingkat suku bunga. Diperkirakan BI masih akan menahan tingkat suku bunga pada level saat ini atau enam persen, menyusul keputusan serupa yang dilakukan oleh The Fed pada pekan lalu.
Terkait Indeks Harga Belanja Personal Inti (Core PCE) AS yang akan dirilis pada pekan ini, berdasarkan konsensusnya Core PCE inti AS untuk November akan berada di level 0,2 persen. Ini merupakan level yang sama seperti di bulan lalu, dan menjadi katalis positif untuk pasar.
Sementara, terkait sentimen aksi beli investor asing ke IHSG, dijelaskannya bahwa pada dua hari perdagangan terakhir asing melakukan aksi pembelian ke IHSG mencapai Rp 3,7 triliun yang merupakan level pembelian terbesar di sepanjang 2023 untuk dua hari perdagangan. "Apabila aksi pembelian asing berlanjut di pekan ini maka IHSG berpotensi untuk menembus level resistance 7.200 dan berpeluang untuk mencetak titik tertinggi baru," kata dia.