Senin 18 Dec 2023 15:10 WIB

Sebelum Libur, Cek Tiga Saham untuk Transaksi Pekan Ini

BBCA jadi rekomendasi teratas untuk trading saham pekan ini.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.190 pada perdagangan pekan lalu, Jumat (15/12/2023). Angka itu menguat 0,4 persen di sepanjang pekan lalu.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan, secara teknikal saat ini IHSG berada di area resist dan berpotensi menembus level resist tersebut didukung oleh inflow asing yang besar dalam dua hari perdagangan terakhir. Total inflow dari investor asing pada dua hari perdagangan terakhir mencapai Rp 3,7 triliun.

Baca Juga

"Level 7.100 adalah area yang selama ini sulit ditembus sepanjang 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/12/2023).

Ia mengatakan, penguatan IHSG pada pekan lalu ditopang oleh top gainers IDX Sector Energy dan IDX Sector Financials. 

Terkait sektor energi, jelasnya, mayoritas komoditas menguat sepanjang pekan lalu, seperti batu bara dan minyak mentah. Itu membuat harga saham emiten energi pun naik dan membuat sektor energi menjadi penopang bagi IHSG pada pekan lalu.

Sementara, terkait sektor perbankan, saham big banks naik seiring aksi beli investor asing. Penguatan paling signifikan terjadi pada BBCA yang naik sebesar lima persen sepanjang pekan lalu.

Hanya saja, kata dia, IHSG belum bergerak maksimal karena tersandera dua sektor yang menjadi top losers yakni IDX Sector Transportation & Logistic dan IDX Sector Technology. Dimas menyebutkan, sektor transportasi mengalami penurunan sebesar 4,5 persen sepanjang pekan lalu.

Lalu pemimpin dalam sektor ini yaitu emiten GIAA yang terkena dampak tren naiknya harga avtur, membuat beban pada emiten penerbangan ini meningkat. Harga saham GIAA melemah 2,4 persen sepanjang pekan lalu.

Sementara terkait sektor teknologi, sambung dia, ternyata mengalami pelemahan 1,9 persen sepanjang pekan lalu. Itu seiring masih tingginya suku bunga saat ini. Ia menuturkan, sektor teknologi sektor sangat sensitif terhadap kebijakan suku bunga.

Dimas menyebutkan, terdapat tiga rekomendasi saham untuk trading pada pekan ini. Saham tersebut meliputi BBCA (Support: 9.100, Resistance: 9.500), PGEO (Support: 1.280, Resistance: 1.500), dan MARK (Support: 600, Resistance: 750).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement