Senin 18 Dec 2023 19:01 WIB

PHRI Bantul Optimistis Tingkat Okupansi Musim Libur Nataru Capai 85 persen

Tingkat okupansi pada libur Natal tercatat sudah mencapai 80 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Pengunjung berjalan di Mal Malioboro, Yogyakarta, Selasa (13/9/2022).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung berjalan di Mal Malioboro, Yogyakarta, Selasa (13/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL --  Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bantul menargetkan tingkat keterisian atau okupansi hotel pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2024 meningkat hingga 85 persen.

Ketua PHRI Bantul Yohanes Hendra Dwi menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan industri untuk melihat tingkat okupansi hotel untuk tanggal liburan Natal dan Tahun Baru 2024.

"Harapannya 100 persen, tapi target realistis kami 80-85 persen," ujar Yohanes saat dihubungi Senin (18/12/2023).

Ia menyebutkan bahwa sepekan sebelum musim liburan, tingkat okupansi mencapai 70 persen. Sedangkan tingkat okupansi pada libur Natal tercatat sudah mencapai 80 persen.

"Untuk sekitar tanggal 25 Desember, rata-rata sudah hampir menyentuh angka 80 persen. Untuk tanggal 30-31 Desember ada beberapa yang sudah mulai penuh," ungkapnya.

Ia memaparkan, tingkat okupansi bergantung dengan banyaknya destinasi wisata yang dikunjungi. Misalnya, wisatawan yang akan mengunjungi Malioboro dan Pantai Parangtritis akan memilih hotel di area yang tidak jauh dari kedua lokasi.

"Arah Parangtritis sudah mulai banyak, saya koordinasi dengan hotel-hotel seperti d'omah dan Hotel Ros-In untuk tanggal 30-31 Desember sudah penuh," katanya.

Adapun wisatawan yang booking hotel mayoritas berasal dari wilayah domestik DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jakarta dan sekitarnya. Menurut Yohanes, selama musim libur Nataru, tarif hotel biasanya akan meningkat sebesar 15-25 persen dari tarif hari normal.

Meski kenaikan tarif hotel tidak dibatasi, PHRI Bantul menghimbau agar manajemen hotel menyesuaikan kenaikan tarif dengan peningkatan fasilitas.

"Batasan kenaikan tarif itu ranah manajemen. Tapi kenaikan harga dibandingkan hari biasa tolong diimbangi dengan fasilitas seperti kebersihan dan pelayanan," kata Yohanes.

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para wisatawan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul untuk mengantisipasi tarif nuthuk pada parkir di lokasi wisata. Dengan kerja sama dengan berbagai pihak, ia pun optimis bahwa target tersebut bisa tercapai pada musim liburan ini. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement