Senin 18 Dec 2023 20:53 WIB

Nataru, Satgas Pangan Pantau Pasokan dan Harga Pasar 

Inflasi di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol, Ahmad Luthfi terliba perbincangan serius dengan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Persiapan Natal 2023/ Tahun Baru 2024, yang dilaksanakan di Hotel Atria, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/12/2023).
Foto: Dok Humas Prov Jateng
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol, Ahmad Luthfi terliba perbincangan serius dengan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Persiapan Natal 2023/ Tahun Baru 2024, yang dilaksanakan di Hotel Atria, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Satgas Pangan diminta tetap memantau 'pergerakan' pasar. Khususnya terkait dengan ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pokok penyumbang inflasi daerah.

Hal ini untuk memastikan ketersediaan dan harga komoditas kebutuhan pokok tetap stabil dan masih terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan, untuk keperluan merayakan Natal dan Tahun baru.

"Meski sampai hari ini dipastikan aman, Satgas Pangan tetap memantau pergerakan ketersediaan dan harga di pasar," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, Senin (18/12/2023).

Hal ini untuk memastikan pasokan komoditas utama ke masyarakat dan pasar tidak terkendala. Upaya itu juga dilakukan untuk menahan laju inflasi yang terjadi di Jawa Tengah.

Nana mengakui, inflasi di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir memang mengalami peningkatan, kendati nilainya berada di atas rata-rata nasional namun masih dalam posisi yang stabil.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh lonjakan sejumlah komoditas pangan, terutama cabai. "Kenaikan harga cabai perlu diantisipasi untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, apalagi mendekati Natal dan Tahun Baru," kata Nana. 

Selain kenaikan harga cabai,  sejumlah komoditas seperti beras juga harus segera diambil tindakan. Terlebih Jawa Tengah termasuk daerah yang surplus padi dan cabai namun harga di pasaran masih melonjak.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk mengantisipasi hal ini. Saya juga minta agar rantai distribusi beras dari produsen ke konsumen diperpendek dan jangan sampai ada penimbunan," ujarnya.

Di luar kebutuhan komoditas pokok, kebutuhan energi untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru di Jawa Tengag juga dipastikan cukup aman. Seperti bahan bakar minyak (BBM) dan pasokan listrik oleh PLN.

Bahkan, ketersediaan tersebut  dipastikan aman hingga perhelatan Pemilu 2024 mendatang. "Semua sudah kami rapatkan, selama pelaksanaan Nataru dan Pemilu, ketersediaan tercukupi," ungkap Nana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement