Senin 18 Dec 2023 21:14 WIB

Nabi Adam Pernah Berbuat Dosa, Bagaimana dengan Nabi Isa?

Semua orang bertanggung jawab atas apa yang mereka peroleh.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Pixabay
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika umat Islam mempercayai bahwa Nabi Adam pernah berbuat dosa, apakah Nabi Isa tidak pernah berbuat dosa?

Dilansir di About Islam, Senin (18/12/2023), bagi umat Islam, dosa adalah pelanggaran yang disengaja terhadap perintah Illahi, dan manusia bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut karena mereka memilih untuk berbuat dosa meskipun mereka mampu menghindarinya.

Baca Juga

Bagi seorang Muslim, fitrah manusia sejak lahir adalah fitrah, yaitu keadaan kebaikan yang dibawa sejak lahir. Tidak ada seorang pun yang terlahir sebagai orang berdosa. Semuanya pada dasarnya murni dan hakikatnya murni.

Dengan kata lain, semua orang terlahir sebagai Muslim (mereka yang rela tunduk pada hukum Tuhan). Sifat yang diberikan Tuhan kepada kita menuntut agar mereka tidak menyimpang darinya.

Namun, karena manusia dikaruniai pilihan dan kehendak bebas di dunia ini, mereka mungkin tergoda oleh sifat kebaikan yang melekat pada diri mereka dan jatuh ke dalam dosa. Dalam hal ini, bimbingan Ilahi tetap membantu mereka tetap setia pada status asli kebaikan intrinsik mereka.

Sifat murni mereka tidak berubah. Semua orang bertanggung jawab atas apa yang mereka peroleh. Pada akhirnya masing-masing mendapat pujian atau kesalahan atas apa yang telah mereka lakukan karena pilihan mereka sendiri.

Yesus, bagi umat Islam bukanlah...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement