REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik The Changcuters telah memasuki usia 19 tahun sejak debut pada 2004. Usia tersebut tidak menjadikan Tria (vokalis) dan kawan-kawan berhenti melakukan penyegaran agar tetap eksis di tengah industri musik Tanah Air.
Merilis lagu "Memang Beda", band asal Bandung itu hendak menegaskan langkah musik mereka sebelum berakhirnya tahun 2023. Lagu ini memiliki arti tentang pudarnya makna dari sebuah perbedaan.
Tria mengatakan, setiap band maupun musisi selalu berusaha meningkatkan kualitas karya mereka agar bisa diterima pada era baru. The Changcuters berusaha seperti itu dan mencoba tetap terhubung dengan tren yang ada di setiap generasi.
"Tetap kami cari tahu, hanya kami tidak memaksakan, ada pilihan-pilihan, kami personel usia 40 tahunan atau kita mencoba bervisual menampilan hal yang sejajar dengan zaman. Jadi memudakan diri rapi bagaimana merespons perubahan tren sekarang, meski harapannya kami bisa diterima di era ini. Jadi gak ada istilah 'Ah The Changcuters ketinggalan zaman nih'," kata Tria dalam media gathering di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Tria menyebutkan, ada banyak hal yang sudah dilewati, termasuk menghadapi pandemi Covid-19. Dampak pandemi telah mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang berbeda.
Band tersebut merasa perlu melakukan upgrade dan progres sehingga single ini yang terlebih dulu dikeluarkan. Selama 2021-2022, The Changcuters sudah mulai melakukan workshop, meramu album dengan materi baru.
Sampai akhirnya dari beberapa sampel, draft dari single ini menonjol, sehingga dirilis duluan untuk memunculkan kesan The Changcuters yang lebih segar (fresh). Dalam penggarapan lagu ini ada sudut pandang yang berbeda dari karya-karya sebelumnya.
Jika biasanya musik band tersebut kerap mengikuti fashion dari segi komunikasi visualnya, untuk lagu baru ini lebih menyesuaikan terhadap musiknya. "Sekarang tiba-tiba ada reggae kami satukan jadinya memang beda point of view saja saat penggarapan musiknya sih sama saja tapi ada elemen scar di dalamnya, karena di lagu-lagu The Changcuters belum ada," kata gitaris Qibil.
Lagu ini juga megandung pesan tentang kebanyakan manusia modern yang cenderung memaksakan diri untuk menjadi sama antara satu, dengan lainnya. Mereka melupakan realita dasar bahwa perbedaan ada sedari lahir dan bisa bermuara pada kebahagiaan.
"Memang Beda" berawal dari keresahan band yang melihat ada banyak orang kebingungan dengan perbedaan. Ada yang jadi bermusuhan, blunder, atau memaksakan diri untuk menjadi sama.
Dalam proses kreatifnya, The Changcuters tetap menggunakan formula workshop ketika mengerjakan lagu. Namun kini, kwintet garage rock itu memiliki ruang dan waktu yang lebih banyak dalam berkreasi karena sekarang mereka memiliki studio recording sendiri.